Sukses

Harga Minyak Anjlok Jadi Bumerang bagi Arab Saudi

Defisit neraca transaksi berjalan Arab Saudi mencapai 20 persen seiring harga minyak tertekan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan harga minyak dunia jatuh membuat Arab Saudi mencari pendanaan dari luar negeri.

Bambang mengatakan, anjloknya harga minyak dunia dipicu oleh penurunan harga minyak dari Arab Saudi salah satu negara penghasil minyak besar. Produsen negara minyak telah memompa produksi minyak hingga pasokannya berlebih sehingga menjatuhkan harga minyak.

"Arab Saudi buat harga minyak rendah karena price war. Arab Saudi ingin sikat Rusia karena cost of production jauh lebih tinggi. Dia bikin Rusia nyerah. Lalu Amerika Serikat dia ingin shale oil mati," kata Bambang, dalam sebuah diskusi di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (17/9/2015).

Menurut Bambang,  keberhasilan Arab Saudi menurunkan harga minyak menjadi bumerang, karena membuat pendapatannya menurun dan membuat  defisit neraca berjalan hingga 20 persen.

"Tapi harga minyak rendah dia belum tentu happy, defisit neraca berjalan 20 persen dari GDP, kita (Indonesia) 2 persen atau 1,9 persen," tutur Bambang.

Bambang menambahkan, kondisi tersebut membuat Arab Saudi sebagai negara kaya raya pertama kali mencari pendanaan dari luar negeri. Lantaran jika memaksakan menggunakan uang sendiri akan membuat kasnya menipis.

"Pertama kali juga Arab Saudi nyari uang dari market. Arab Saudi melihat kalau  semua ditutup cadangan dia akan habis cepat," kata Bambang.

Harga minyak naik hampir 6 persen pada perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta) setelah terjadi penarikan pasokan besar-besaran dalam 7 bulan terakhir di titik pengiriman minyak mentah di Cushing, Oklahoma, Amerika Serikat (AS).Harga minyak AS melonjak 5,7 persen dan menetap di angka US$ 47,15 per barel. Sedangkan minyak Brent ditutup datar di angka US$ 50 per barel. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini