Sukses

Banggar DPR Minta Menteri Tak Lagi Absen Saat Raker

"Harusnya Pak Menteri mementingkan rapat dengan DPR, karena ini rapat antara pemerintah yang diwakilkan oleh menteri dengan rakyat."

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah menteri di bidang perekonomian memenuhi undangan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dalam rangka rapat kerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015. Namun sayangnya, tidak semua menteri dalam bawah bidang koordinasi perekonomian hadir dalam rapat ini.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan (Kemendag) Gunaryo menjelaskan, ketidakhadiran Menteri Perdagangan Thomas Lembong dalam rapat ini lantara harus memimpin rapat koordinasi (rakor) terkait perubahan Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting.

"Pak Menteri Perdagangan sedang memimpin Perpres 71, terkait kriteria penimbunan. Rapat ini bersama dengan tim dari Polri," ujarnya dalam raker dengan Banggar DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin (7/9/2015).

Sementara itu, Ketua Banggar Ahmadi Noor Supit meminta agar menteri yang tidak hadir pada raker hari ini tidak mengulangi pada raker selanjutnya. Pasalnya, dia menyangsikan bahwa perwakilan menteri bisa mengambil keputusan dalam rapat tersebut.

"Harusnya Pak Menteri mementingkan rapat dengan DPR, karena ini rapat antara pemerintah yang diwakilkan oleh menteri dengan rakyat (DPR). Kali ini tidak apa-apa, mudah-mudahan selanjutnya tidak seperti ini lagi," tandasnya.

Raker antara DPR dengan kementerian bidang ekonomi ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri PPN/Bappenas Sofyan Djalil, Menteri BUMN Rini Soemarno.

Sedangkan menteri yang diwakilkan yaitu Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. (Dny/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.