Sukses

IHSG Jatuh, 3 Emiten BUMN Belum Berencana Buyback

Manajemen emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengaku belum berbicara dengan Kementerian BUMN soal buyback.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) belum mempertimbangkan untuk melakukan pembelian kembali saham/buyback di tengah kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 14,21 persen ke level 4.484,24 year to date dari awal tahun hingga penutupan perdagangan saham Rabu 19 Agustus 2015.

Manajemen perusahaan BUMN mengklaim belum melakukan pembicaraan dengan Kementerian BUMN untuk melakukan aksi buyback tersebut. 

Sekretaris Perusahaan PT Indofarma Tbk, Yasser Arafat menuturkan pihaknya harus konsultasi terlebih dahulu dengan Kementerian BUMN untuk melakukan aksi buyback. Perseroan juga belum berencana untuk melakukan aksi buyback.

"Memang OJK mengatur buyback tanpa RUPS. Akan tetapi kami belum ada rencana ke sana. Kami masih wait and see dulu," ujar Yasser saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis Kamis (20/8/2015).

Hal senada juga disampaikan Sekretaris Perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Tri Hartono. Tri menegaskan, pihaknya belum ada rencana untuk buyback.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Joko Pramono mengatakan memang kondisi global melemah membuat penurunan kapitalisasi emiten domestik, dan juga berdampak ke perseroan. Akan tetapi, secara kinerja pada kuartal II 2015, perseroan mengalami peningkatan signifikan apa bila dibandingkan dengan kuartal I 2015. "Penurunan harga saham yang terjadi akhir-akhir ini pun tidak mencerminkan kinerja fundamental perusahaan," tutur Joko.

Ia menambahkan, saat ini perseroan belum berencana untuk buyback saham. "Untuk buyback saat ini secara khusus belum ada komunikasi dengan kementerian BUMN," kata Joko.

Seperti diketahui, dari 20 BUMN yang tercatat di bursa saham, hanya dua emiten BUMN yang mencatatkan kinerja saham positif hingga penutupan perdagangan saham Rabu 19 Agustus 2015. Saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) naik 18,71 persen menjadi Rp 1.745 per saham. Sedangkan saham PT PP Tbk (PTPP) menguat 5,31 persen menjadi Rp 3.765 per saham.

Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) susut 14,21 persen ke level 4.484,24 year to date atau dari awal tahun hingga penutupan perdagangan saham Rabu 19 Agustus 2015. Melihat kondisi itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun siap memberlakukan aturan pembelian kembali saham/buyback oleh emiten di pasar modal dengan syarat jika kinerja IHSG turun selama tiga hari berturut-turut.

Untuk memperkuat pasar saham, OJK dapat menerapkan aturan buyback. Hanya saja, pemberlakuan regulasi ini perlu pertimbangan dengan melihat kinerja IHSG.

"Kalau menurut pertimbangan perlu, ya kita lakukan (buyback) kapan pun. Kita sudah pernah pakai (buyback) pada 2013," ucap Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad.

Kata Muliaman, aturan pembelian saham kembali diberlakukan apabila kinerja IHSG mencatatkan penurunan drastis hingga lebih dari 15 persen dalam kurun waktu tiga hari berturut-turut.

"Jika kondisinya begitu, otomatis bisa berlaku. Tapi perlu pertimbangan-pertimbangan strategis dengan agency, otoritas dan sebagainya," tutur Muliaman.

Muliaman menyebutkan, pembelian saham yang bisa direalisasikan pun terbatas. "Buyback hanya 20 persen dari modal disetor. Ini yang akan diberlakukan," tandas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kinerja Saham Emiten BUMN Sepanjang 2015

Kinerja Saham Emiten BUMN Sepanjang 2015 (Hingga Rabu 19 Agustus 2015)

BUMN LEVEL TERTINGGI LEVEL TERENDAH PENUTUPAN TERAKHIR  PERUBAHAN
PT Waskita Karya Tbk Rp 1.900 Rp 1.355 Rp 1.745 18,71%
PT PP Tbk Rp 4.245 Rp 3.130 Rp 3.765 5,31%
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Rp 3.020 Rp 2.595 Rp 2.880 0,52%
PT Bank Tabungan Negara Tbk Rp 1.270 Rp 980 Rp 1.130 -6,22%
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Rp 13.450 Rp 9.300 Rp 9.900 -15,02%
PT Bank Mandiri Tbk Rp 12.550 Rp 8.525 Rp 8.700

-19,26%

PT Semen Baturaja Tbk Rp 402 Rp 292 Rp 293 -23,10%
PT Jasa Marga Tbk Rp 7.250 Rp 5.050 Rp 5.300 -24,82%
PT Wijaka Karya Tbk Rp 3.895 Rp 2.435 Rp 2.715 -26,22%

 

PT Krakatau Steel Tbk Rp 505 Rp 320 Rp 353 -27,22%
PT Bank Negara Indonesia Tbk Rp 7.275 Rp 4.310 Rp 4.420 -27,54%
PT Garuda Indonesia Tbk Rp 650 Rp 356 Rp 367 -33,87%
PT Adhi Karya Tbk Rp 3.870 Rp 1.910 Rp 2.080 -40,23%
PT Perusahaan Gas Negara Tbk Rp 6.050 Rp 3.315 Rp 3.315 -44,75%
PT Semen Indonesia Tbk Rp 16.745 Rp 7.950 Rp 8.250 -49,07%
PT Kimia Farma Tbk Rp 1.475 Rp 750 Rp 775 -47,10%
PT Aneka Tambang Tbk Rp 1.135 Rp 473 Rp 535 -49,77%
PT Indofarma Tbk Rp 374 Rp 170 Rp 174 -50,99%
PT Timah Tbk Rp 1.230 Rp 545 Rp 580 -52,85%
PT Bukit  Asam Tbk  Rp 12.525 Rp 5.025 Rp 5.275 -57,80%

 

(Ahm/Gdn)

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.