Sukses

Jurus RNI Dongkrak Penjualan Kondom

RNI akan fokus memasarkan produk kondom ke pasar domestik ketimbang ekspor.

Liputan6.com, Jakarta - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) bakal meluncurkan merek kondom baru pada Juli 2015. Aksi korporasi tersebut merupakan upaya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu me-rebranding produk kondom yang selama ini sudah dikenal publik dengan nama Meong.

Direktur Strategi Bisnis dan Inovasi RNI, Djoko Retnadi mengungkapkan, perseroan telah melalui proses rebranding merek selama waktu enam bulan dan melakukan survei. Sayangnya dia masih merahasiakan merek terbaru kondom RNI.

"Sekarang mereknya sudah ketemu tapi nanti saja, kami akan launching pada Juli ini. Biar semua surprise. Tunggu saja," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Minggu (28/6/2015).

Guna melengkapi upaya rebranding merek ini, kata Djoko, perseroan akan mengubah total strategi pemasaran kondom baru tersebut. Dalam hal ini, dia mengaku akan bekerjasama dengan distributor kondom terbesar di Indonesia untuk menjalankan pemasarannya.

"Kami yakin distributor ini bisa mumpuni menjalankan strategi pemasaran yang baru karena mereka sudah berpengalaman di bidangnya selama puluhan tahun," jelas Djoko.

Dia menuturkan, rebranding bukan saja pada merek, tapi juga gambar yang akan menjadi ikon kondom tersebut. Dengan langkah ini, perseroan optimistis dapat bersaing dengan merek kondom lain yang menguasai pasar domestik.

"Dulu ikonnya gambar buaya, dipersepsikan buaya darat. Nah kami ubah. Yang pasti nanti inovasinya cairan di kondom beraroma," ujar Djoko.

Dia berharap, merek kondom baru tersebut dapat diterima pasar Indonesia mengingat RNI akan fokus menggarap pasar domestik ketimbang ekspor. Produk kondom tersebut juga dikirim untuk program BKKBN dari pemerintah sebanyak 25 persen pada tahap pertama.

"Fokus lokal dulu, dan ke depan mudah-mudahan bisa menembus pasar luar negeri. Kalau produk ini sukses, kita akan investasi cukup besar karena sekarang punya tiga line mesin produksi sudah tua semua," pungkas dia. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.