Sukses

BNI Syariah Bakal Genjot Fee Based Income

Pemisahan teknologi informasi BNI Syariah dengan BNI juga sesuai ketentuan Otorias Jasa Keuangan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) berencana memisahkan teknologi informasi (IT) dengan induk usahanya PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Pemisahan itu dilakukan pada 2024.

"Itu road map kami untuk teknologi informasi. Pada 2024 terpisah secara IT," ujar Direktur Utama PT BNI Syariah Dinno Indiano, Kamis (18/6/2015).

Ada beberapa alasan yang membuat BNI Syariah harus independen secara IT. Lantaran, pihak perusahaan ingin menjaga kerahasian data nasabah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kemudian, pihak manajemen perusahaan ingin menyesuaikan model sistem sebagaimana prinsip bank syariah.

"Keleluasaan dan kemudahan di dalam membuat sistem yang sesuai dengan bisnis syariah artinya perseroan mempunyai model begitu banyak," tambahnya.

Alasan lain, dia bilang karena fee based income selama ini masih tercampur. "Itu kenapa kita harus independen," ujar Dinno.

Dia menerangkan, sebenarnya rencana pemisahan IT tersebut berlangsung pada 2015. Namun hal itu urung dilakukan karena menimbang mahalnya biaya pengembangan IT. Selain itu, adanya kekhawatiran adanya penurunan dalam pelayanan.

"Kami khawatir waktu berpisah maka berkurang dari sisi pelayanan. Itu sebabnya secara kemampuan ekonomi  baru bisa 2024," tandas dia.

Untuk diketahui, PT BNI Syariah mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp 34,5 miliar pada kuartal I 2015 atau naik 32,36 persen. Pertumbuhan laba ini ditopang ekspansi penyaluran pembiayaan yang naik 28,73 persen menjadi Rp 15,7 triliun. Aset tumbuh sebesar 31,35 persen dari tahun sebelumnya dengan posisi total aset per Maret 2014 mencapai Rp 15,61 triliun. (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini