Sukses

Ikuti IMF, Bank Dunia Minta The Fed Tahan Kenaikan Bunga

Mengikuti jejak IMF, Bank Dunia juga Meminta Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk menahan rencana kenaikan suku bunga hingga 2016.

Liputan6.com, Washington - Mengikuti jejak IMF, lembaga donor kelas dunia yaitu Bank Dunia juga meminta kepada Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk menunda rencana kenaikan suku bunga. Menurut Bank Dunia, kenaikan suku bunga sebaiknya dilakukan pada 2016.

Ekonomi Amerika Serikat belum pulih benar dari krisis sehingga menurut Bank Dunia negara tersebut belum cukup siap untuk mengambil kebijakan pengetatan moneter. Selain itu, jika Amerika Serikat tetap kukuh menjalankan kebijakan kenaikan suku bunga akan memberikan risiko yang cukup besar kepada negara-negara berkembang.

"Kekhawatiran saya adalah sinyal-sinyal yang muncul dari data-data ekonomi AS," kata Chief Economist Bank Dunia Kaushik Basu seperti dilansir dari Bloomberg, Kamis (11/6/2015).

Langkah prematur yang diambil The Fed dapat menyebabkan nilai tukar dolar AS semakin menguat dan hal tersebut justru memperlambat ekonomi AS sendiri. Bank Dunia menyebut langkah prematur karena sinyal-sinyal pemulihan ekonomi di Amerika belum terlihat benar. Memang ada beberapa data ekonomi yang menunjukkan perbaikan, namun perbaikan tersebut belum cukup stabil.

Kaushik menjelaskan, jika The Fed tetap menaikan suku bunga kemungkinan besar justru akan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut akan berdampak buruk kepada negara-negara berkembang yang kemungkinan besar juga akan ikut terseret.

Bank Dunia juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat untuk tahun ini. Pada Januari 2015 kemarin, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS akan berada di level 3,2 persen. Namun saat ini proyeksi tersebut dipangkas menjadi 2,7 persen.

Lembaga yang berbasis di Washington, AS, itu juga memprediksi ekonomi AS akan tumbuh pada 2016 nanti namun pertumbuhannya belum terlalu kencang.

Dalam perhitungan mereka, angka pertumbuhan ekonomi AS di tahun depan berada di level 2,8 persen. Perkiraan tersebut turun jika dibanding perhitungan awal tahun yang ada di level 3 persen.

Sebelumnya, International Monetary Fund (IMF) juga meluncurkan peringatan serupa. IMF mendorong The Fed untuk menunda kenaikan suku bunga hingga tahun depan kecuali jika tingkat pertumbuhan dan inflasi tumbuh lebih tinggi dibandingkan proyeksi.

Pada 22 Mei 2015, Gubernur The Fed Janet Yellen mengatakan, dia masih berharap kenaikan suku bunga dilakukan tahun ini jika ekonomi AS tumbuh sesuai ekspektasi.

Para pembuat keputusan yang akan berkumpul pekan depan juga menunjukkan adanya kenaikan suku bunga sebanyak dua kali tahun ini dimulai pada September.

The Fed memang belum pernah menaikan suku bunga sejak 2006 dan terus mempertahankan suku bunga tetap di dekat nol sejak saat itu.

The Fed masih akan melihat peningkatan di pasar tenaga kerja dan yakin inflasi akan kembali ke target 2 persen sebelum pihaknya memutuskan untuk bertindak.

Meski menyarankan The Fed untuk menaikkan suku bunganya tahun depan, tapi Basu memprediksi bank sentral terbesar di dunia itu akan tetap melakukannya tahun ini. (Sis/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.