Sukses

Lulusan Teknik Perminyakan Trisakti Jadi Rebutan Perusahaan

Rata-rata tenaga ahli perminyakan yang bekerja di luar negeri menjabat sebagai Petroleum Engineer dan operator.

Liputan6.com, Jakarta - Siapa bilang Indonesia kekurangan tenaga ahli di bidang perminyakan?. Buktinya berbagai Universitas dan Perguruan Tinggi di Indonesia semakin mengukuhkan bendera jurusan Teknik Perminyakan guna melahirkan tenaga ahli di bidangnya dan mampu bersaing dengan negara lain. 
 
Pelaksana Tugas Wakil Dekan 3 Fakultas Teknik Kebumian dan Energi Universitas Trisakti, Ratnayu Sitaresmi Hendri mengungkapkan, jumlah tenaga ahli perminyakan di Indonesia saat ini semakin banyak. Kondisi tersebut berbeda dengan era 1981-an di mana ada kelangkaan tenaga ahli perminyakan baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun permintaan luar negeri. 
 
"Indonesia sudah mampu menyediakan tenaga ahli perminyakan, bahkan sampai ke luar negeri memenuhi permintaan Libya, Afrika Selatan sampai ke Houston," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com usai acara Oil Expo di Auditorium D Universitas Trisakti, Jakarta, Rabu (10/6/2015). 
 
Menurutnya, rata-rata tenaga ahli perminyakan yang bekerja di luar negeri menjabat sebagai Petroleum Engineer. Namun ada pula yang ditempatkan sebagai tenaga operator. Bidang perminyakan saat ini, dinilai tidak lagi memandang gender. Komposisi wanita yang bekerja sebagai tenaga ahli perminyakan sudah cukup banyak. 
 
Dia menceritakan, saat pertama kali jurusan Teknik Perminyakan lahir di Universitas Trisakti. Kala itu pada 1980, ada permintaan dari pemerintah untuk menambah basis tenaga ahli perminyakan. Sejumlah perusahaan minyak yang saat itu dikoordinir PT Pertamina menawarkan pembukaan jurusan Teknik Perminyakan kepada Universitas Indonesia. Sayangnya ditolak. 
 
Akhirnya Universitas Trisakti mengambil kesempatan ini dengan syarat seluruh fasilitas untuk kegiatan belajar mengajar disediakan perusahaan minyak itu, salah satunya laboratorium dengan peralatan sangat mahal. 
 
"Tapi sekarang sudah banyak yang buka jurusan Teknik Perminyakan, seperti UI, ITB, STT Migas Balikpapan, Universitas Islam Riau, dan sebagainya. Jadi kita menyiapkan kader calon tenaga ahli perminyakan yang bisa bersaing secara sehat. Tidak kekurangan seperti dulu lagi," tegas Ratnayu.     
 
Universitas Trisakti, tambah dia, telah meluluskan ribuan alumni jurusan Teknik Perminyakan yang diserbu sejumlah perusahaan minyak di dalam dan luar negeri. Lulusan itu bergerak di bidang teknik pengeboran, teknik reservoir, teknik produksi, bidang penilaian formasi, geologi dan keekonomian.  
 
Ratnayu menyebut, jebolan Teknik Perminyakan Trisakti sudah tersebar di berbagai perusahaan, diantaranya, Total E&P, ConocoPhillips, Pertamina, Aramco, Medco dan service company lain. "Ada yang bekerja di perusahaan Timur Tengah, Afrika Selatan, Kanada dan negara lain. Jadi lulusan kami sudah bisa bersaing dengan Thailand, China, Filiphina," ujarnya.
 
Kata dia, prestasi ini tidak terlepas dari pembekalan keilmuan yang diberikan seperti kurikulum dasar Teknik Perminyakan, seminar, pelatihan, peningkatan kemampuan berbahasa Inggris, melatih kerjasama atau team work, bahkan kunjungan lapangan.
 
"Pintar saja tidak menjamin. Lulusan Teknik Perminyakan Trisakti memang dikenal banyak perusahaan minyak jago berbahasa Inggris. Karena bahasa ini sangat menunjang pekerjaan mereka. Itu kuncinya," pungkas Ratnayu. (Fik/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.