Sukses

Gubernur BI Ingatkan Perbankan Nasional Segera Berkonsolidasi

Kurun 1997-1998 jumlah bank di tanah air mencapai 240 bank. Sampai tahun ini, jumlahnya menyusut menjadi 118 bank.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengimbau perbankan nasional untuk segera berkonsolidasi guna memperkuat diri agar mampu bersaing saat pelaksanaan pasar bebas ASEAN di akhir tahun ini.

Gubernur BI Agus Martowardojo menuturkan, adapun cara yang ditempuh bisa melalui natural yakni sesuai dengan arahan otoritas. Konsolidasi perbankan dinilai sangat perlu mengingat negara ASEAN lain telah melakukannya lebih dahulu.

"Saya melihat di negara ASEAN atau di dunia itu sudah melakukan konsolidasi perbankan, sehingga banknya kuat, ramping dan siap kompetisi," kata Agus di Jakarta, Kamis (21/5/2015).

Dia menyebutkan terhitung kurun 1997-1998 jumlah bank di tanah air mencapai 240 bank. Sampai tahun ini, jumlahnya menyusut menjadi 118 bank. Kendati kian ramping, 20 bank dari 118 bank menguasai setidaknya 72-73 persen pasar nasional.

"Kita tahu Indonesia memiliki arsitektur perbankan, tentu nanti ada lagi tindak lanjut intinya konsolidasi. Kalau dilakukan lebih siap bersaing, kompetisi dalam negeri maupun regional," ujarnya.

Namun, Agus sendiri masih bungkam terkait jumlah ideal konsolidasi perbankan ini.

"Sebetulnya kalau jumlahnya tidak mau mendahului, yang pasti berkurang tetap dengan tujuan membangun perbankan yang sehat dan kompetitif," tandas dia.

Kementerian BUMN pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat menggulirkan rencana penggabungan PT Bank Tabungan Negara Tbk dengan PT Bank Mandiri pada tahun lalu. Wacana ini menghebohkan seluruh pihak karena keduanya memiliki core bisnis yang berbeda.

Rencana ini pun tak berlanjut karena akhirnya Presiden SBY mengeluarkan surat edaran yang melarang seluruh menteri dan pejabat negara untuk mengambil kebijakan strategis di akhir masa pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. (Amd/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini