Sukses

Menperin Ajak Negara Kawasan Afrika Kembangkan Industri Kecil

Jumlah IKM sebesar 3,5 juta unit usaha mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 8,4 juta orang.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus membuka peluang peningkatan kerja sama di sektor industri kecil dan menengah (IKM) antara Indonesia dengan negara-negara di kawasan Afrika yang tergabung dalam Forum of Small Medium Enterprises Africa ASEAN (FORSEAA).

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin saat menggelar breakfast meeting dengan delegasi FORSEAA yang terdiri dari Menteri Industri dari Laos, Kenya, Zimbabwe, Seychelles, Sudan, dan Timor Leste di Jakarta.

"Pemerintah Indonesia telah melakukan pengembangan IKM dalam kurun waktu yang lama, upaya tersebut telah menghasilkan kinerja yang baik, terutama dalam lima tahun terakhir," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (14/5/2015).

Pada kesempatan tersebut, Saleh yang didampingi Direktur Jenderal IKM Euis Saedah dan Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Achmad Sigit Dwiwahjono mengungkapkan perkembangan kondisi ekonomi dan industri yang masih menjadi penopang utama ekonomi Indonesia.

"Indonesia merupakan negara ekonomi dan pasar terbesar di Asia Tenggara dengan PDB mencapai US$ 846 miliar dan jumlah penduduk 250 juta orang. Di masa yang akan datang, pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari PDB per kapita diperkirakan mengalami peningkatan empat kali pada tahun 2020," kata dia.

Buktinya pada tahun lalu, kontribusi IKM Indonesia mencapai 34,56 persen dari total industri manufaktur. Saat ini, jumlah IKM sebesar 3,5 juta unit usaha mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 8,4 juta orang.

Saleh juga menjabarkan, beberapa kerja sama yang telah dilakukan pemerintah dalam pengembangan IKM beberapa tahun terakhir.

Pertama, Indonesia dengan Timor Leste dalam transfer informasi di bidang standardisasi, desain dan pengembangan teknologi di sektor IKM pada 2008.

Kedua, Indonesia dengan Afrika Selatan pada peningkatan kapasitas desain perhiasan untuk IKM pada 2012.

Ketiga, Indonesia dengan Mozambik dalam peningkatan kapasitas SDM industri melalui pelatihan diversifikasi singkong pengolahan untuk industri makanan pada 2012.

Keempat, Indonesia dengan Liberia khususnya dalam peningkatan kapasitas di industri agro melalui pelatihan diversifikasi ubi kayu, kelapa dan pengolahan buah-buahan pada 2013. 

Kelima, Indonesia dengan Laos pada program peningkatan kapasitas tekstil untuk memberdayakan sumber daya manusia Laos pada 2014. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini