Sukses

Peluang Putra-Putri Papua Jadi CPNS Kian Terbuka Lebar

Putra Papua sendiri hanya mendapat satu kesempatan kecil karena kesulitan dalam mengerjakan tes seleksi penerimaan CPNS.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memutuskan untuk memberikan perhatian khusus kepada putra-putri Papua dalam seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS).

Bentuk perhatian dengan memberikan komposisi lebih besar hingga 65 persen bagi putra-putri Papua asli yang akan ditempatkan di daerah asalnya, dan 35 persen formasi untuk pelamar umum yang melamar di daerah Papua.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi mengatakan kebijakan tersebut dilakukan untuk menata kepegawaian di Papua.

Dia mengakui, selama ini yang terjadi adalah kompetisi bebas. Maksudnya, yang masuk ke Papua sebagai CPNS kebanyakan adalah orang-orang pendatang. Putra Papua sendiri menjadi hanya mendapat satu kesempatan kecil karena kesulitan dalam mengerjakan tes seleksi penerimaan CPNS.

“Dengan sistem kuota, kami menawarkan 65 persen formasi yang hanya akan diisi putra-putri Papua, selebihnya yaitu 35 persen berasal dari daerah lain yang melamar di daerah Papua. Kalaupun kebanyakan yang lulus dari luar orang Papua, itu dibatasi hanya 35 persen saja. Formasi Papua yang tak terisi dibiarkan tetap kosong dan akan diisi pada hasil seleksi berikutnya,” jelas Yuddy seperti dikutip Sabtu (9/5/2015).

Dia juga memberikan peluang bagi masing-masing daerah untuk menyampaikan masukan-masukan berupa harapan, keluhan, dan saran-saran, agar Kementerian PANRB bersama Badan Kepegawaian Negara (BKN) dapat menyiapkan suatu formulasi khusus untuk putra-putri Papua.

Itu karena kebijakan khusus untuk Papua akan diselesaikan berdasarkan persoalan masing-masing daerah. Sebagai contoh, Puncak Wijaya dengan Tolikara memiliki persoalan yang berbeda dalam hal kepegawaian, walaupun masih dalam wilayah Papua. Begitupun dengan Kerom, Nabire, ataupun Jayapura.

“Formasi memang ditujukan bagi putra-putri Papua, jadi kita mengupayakan kebijakan yang berkeadilan dan berkeseimbangan, dengan menekankan SDM yang lebih berkualitas,” tegas Yuddy.

Selain itu, Yuddy juga mendorong agar putra-putri Papua dapat belajar mengoperasikan sistem Computer Assisted Test (CAT) sebelum seleksi penerimaan CPNS di Papua.

Yuddy juga menginstruksikan kepada BKN untuk banyak-banyak melakukan sosialisasi sistem CAT, serta memperbanyak infrastruktur komputer yang akan digunakan. Bagi daerah yang belum terjangkau dikatakan masih dapat dimaklumi dengan penggunaan Lembar Jawab Komputer (LJK). (Nrm/Igw)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.