Sukses

Menteri Rini Beberkan Alasan Copot Ismed dari RNI

Menteri Rini akhirnya membeberkan alasan pemberhentian Ismed sebagai orang nomor satu RNI ini.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memberhentikan Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Ismed Hasan Putro terhitung 5 mei 2015.

Menteri Rini akhirnya membeberkan alasan pemberhentian Ismed sebagai orang nomor satu RNI ini.

Dia beralasan ini karena kinerja Ismed yang belakangan sangat buruk. "Ini adalah rekomendasi, dari deputi maupun dewan komisaris, performa RNI sangat jelek di 2014‎," kata Rini di Kementerian BUMN, Rabu (6/5/2015).

Padahal, kata Rini, dalam masa kepemimpinannya ingin seluruh BUMN untuk mampu bekerja keras dalam‎ memperbaiki kinerjanya, bukan malah memburuk. Apa yang dilakukan di RNI ini dikatakan merupakan bentuk hasil penilaian terhadap kinerja sebuah BUMN.

Dijelaskan Rini, saat ini Kementerian BUMN tengah menyeleksi calon-calon untuk memimpin RNI. Sementara waktu ini, telah ditunjuk Pelaksana Tugas (Plt)‎ untuk mengisi kekosongan jabatan Dirut RNI.

"‎Karena itu assesment-nya dilakukan dua minggu, jadi setelah dua minggu akan diputuskan (penggantinya)," tegas Rini.

Terkait pemberhentian ini, Ismed membenarkannya. "Iya, kan saat menerima amanah sudah diberi tahu untuk setiap saat juga siap untuk amanahnya ditarik kembali. Jadi dari awal sudah tahu resikonya menjadi pejabat di BUMN‎," kata dia.

Dia mengungkapkan selalu menerima dan menghormati apa yang menjadi keputusan Menteri BUMN tersebut. Hal itu diyakini Ismed demi menjadikan RNI untuk lebih baik dari sebelumnya.

Ismed Hasan Putro, yang sebelumnya menjabat sebagai komisaris di RNI sebelum dilantik sebagai Direktur Utama PT RNI  menggantikan Bambang Triyono Basuki sejak Maret 2012.

Seiring kosongnya jabatan orang nomor 1 di RNI ini, Kementerian BUMN menunjuk Djoko Retnadi menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Dirut RNI yang saat ini juga menjabat sebagai Direktur Pengembangan Bisnis dan Produk RNI. (Yas/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini