Sukses

The Fed Bisa Batal Naikkan Suku Bunga, Apa Alasannya?

Ternyata ada beberapa alasan yang dapat membuat The Fed membatalkan rencana kenaikkan suku bunganya tahun ini. Apa saja?

Liputan6.com, Washington - Di tengah perekonomian yang melambat dan goyahnya pasar finansial, para investor tampak telah menyimpulkan kapan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) akan mulai menaikkan suku bunganya. Tapi ternyata ada beberapa alasan yang dapat membuat The Fed membatalkan rencana kenaikkan suku bunganya tahun ini.

Mengutip laman CNBC, Jumat (17/4/2015), meskipun terdapat beberapa sinyal dari The Fed beberapa bulan terakhir, potensi penundaan pengetatan kebijakan moneter semakin besar saat mengamati beberapa indikator yang digunakan The Fed untuk merumuskan putusannya tersebut.

Ekonom David Mericle menjelaskan, terdapat dua alasan yang dapat membuat The Fed menunda keputusannya menaikkan suku bunga tahun ini.

"Alasan pertama adalah tingkat pengangguran yang masih berada jauh di bawah total pasar tenaga kerja. Yang kedua, adalah tingkat pendanaan dan kecepatan normalisasi yang masih penuh ketidakpastian," terangnya.

Pertama, mengenai tingkat pengangguran. Banyak perdebatan yang muncul selama bertahun-tahun tentang berapa sebenarnya tingkat pengangguran riil di AS. Faktanya, terdapat enam tingkat pengangguran, mulai dari U-1 hingga U-6.

Salah satu laporan tenaga kerja yang paling sering dirilis adalah U-3, yang mengukur tingkat pengangguran berdasarkan persentase tenaga kerja yang ada. Persentase itu hanya menghitung jumlah orang yang sedang bekerja tau sedang mencari pekerjaan.

Jika Anda berhenti mencari kerja, atau bekerja paruh waktu karena alasan ekonomi, maka Anda tak masuk ke dalam kategori tersebut.

Partisipasi tenaga kerja yang kini berada di level terendah selama 36 tahun terakhir, telah berkontribusi hebat pada jatuhnya tingkat pengangguran dari puncak tertinggnya di level 10 persen pada 2009 menjadi 5,5 persen pada Maret tahun ini.

Angka tersebut telah termasuk mereka yang keluar dari pekerjaannya ditambah para pengangguran yang jumlahnya pernah menurun, tapi kini meningkat. Sementara itu, tingkat pengangguran U-6 justru meningkat hampir dua kali lipat.

Analisa Goldman Sachs menunjukkan bahwa tingginya tingkat pengangguran U-6 dapat memberikan kelonggaran waktu bagi The Fed untuk menunda kenaikkan suku bunganya. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini