Sukses

Bangun IKM, Negara Seychelles Minta Bantuan RI

Seychelles terletak di timur laut Madagaskar dan sekitar 1,600 kilometer di timur Kenya.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah negara Seychelles yang terletak di benua Afrika meminta kepada pemerintah Indonesia untuk membangun industri di wilayah tersebut. Pemerintah Seychelles ingin agar wilayahnya bisa berkembang seperti Singapura di ASEAN.

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, Euis Saedah menerangkan, Seychelles merupakan pulau kecil dengan keindahan alam sehingga dijadikan tempat liburan para selebritis. Sayangnya, kondisi tersebut tidak membuat anak muda di sana mengembangkan industri khususnya IKM justru malah berkeinginan hijrah ke Eropa.

"Daerahnya bagus, sumber daya melimpah. Jadi tempat liburan artis. Tapi banyak dari anak muda malah ke Eropa. Anak mudanya pergi lama-lama kosong. Pemerintah sana ingin menahan anak muda dengan belajar dari Indonesia,"kata dia usai bertemu perwakilan negara Seychelles, di Jakarta, Rabu (25/3/2015).

Dari pertemuan tersebut, Euis melanjutkan, Kementerian Perindustrian akan memberikan pelatihan guna memberikan pengetahuan pada pemuda Seychelles. "Akhir April diundang untuk memberikan pelajaran muda-mudi di Seychelles," lanjutnya.

Selanjutnya, ke depan dia bilang akan mendorong wilayah itu dengan transfer teknologi yang dikembangkan melalui Badan Pengkajian Iklim dan Mutu (BPKIMI) seperti alat pengering dan pemotong.

Tak sekadar hanya memberikan bantuan, dengan kerja sama tersebut diharapkan bisa menjadi pintu gerbang pemenuhan komoditas untuk dalam negeri dari Afrika. "Mereka katun punya, kulit punya, gandum juga punya," tutup dia.

Untuk diketahui, Seychelles terletak di timur laut Madagaskar dan sekitar 1,600 kilometer di timur Kenya. Jumlah pulau di Seychelles sering disebut 115 tapi pulau tapi Konstitusi Republik Seychelles mengeluarkan bahwa pulau yang mereka miliki mencapai 155 pulau. Pulau-pulau sesuai konstitusi terbagi menjadi berbagai kelompok sebagai berikut.

Di kisaran 1960, Seychelles adalah negara yang penghasilan terbesarnya dari berkebun. Komoditas yang menjadi andalan adalah vanili, kopra, dan kayu manis. Saat itu, 33 persen penduduk Seychelles bekerja di sektor perkebunan, sedangkan 20 persen bekerja di sketor swasta atau pemerintah.

Tahun 1971, dengan dibukanya Bandara Internasional Seychelles, maka industri pariwisata menjadi tumbuhan cepat sekali. Pemasukan Seychelles dari pariwisata terus bertambah besar sampai menggeser sektor perkebunan. Indeks Pembangunan Manusia Seychelles yang tertinggi di seluruh Afrika, sedangkan pendapatan perkapita tertinggi kedua setelah Libya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini