Sukses

Bunga KPR BTN Turun Hingga 0,75%

Total penyaluran kredit BTN sendiri sampai dengan akhir 2014 kemarin mencapai Rp 116 triliun, tumbuh 15,38 persen jika dibanding 2013.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk telah menurunkan suku bunga untuk Kredit Pembiayaan Rumah (KPR) pada awal Maret ini. Penurunan bunga KPR tersebut seiring dengan langkah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 basis poin pada Februari kemarin.

Direktur Utama BTN, Maryono mengungkapkan, penurunan bunga KPR cukup bervariasi dengan rentang antara 25 basis poin hingga 75 basis poin. "Itu untuk KPR non subsidi yang turun 0,25 persen sampai 0,75 persen," kata Maryono di kantornya, Selasa (24/3/2015). Langkah BTN menurunkan bunga KPR tersebut mengikuti langkah BI yang telah menurunkan BI Rate pada Februari kemarin dari 7,75 persen menjadi 7,5 persen.

Sampai dengan akhir Desember 2015, BTN telah menyalurkan KPR non subsidi sebesar Rp 45,60 triliun. Porsi  penyaluran KPR non subsidi terhadap total penyaluran kredit BTN mencapai 39,34 persen. Untuk KPR subsidi, BTN mampu menyalurkan Rp 34,34 triliun. Komposisi penyaluran KPR subsidi terhadap total penyaluran kredit mencapai 29,63 persen.

Total penyaluran kredit BTN sendiri sampai dengan akhir 2014 kemarin mencapai Rp 116 triliun, tumbuh 15,38 persen jika dibanding dengan setahun sebelumnya yang tercatat Rp 100,46 triliun.

Untuk tahun 2015, BTN masih menargetkan penyaluran KPR subsidi maupun non subsidi bisa tumbuh 19 persen. Untuk mencapai target tersebut, salah satu cara yang dilakukan oleh perseroan adalah membuat bunga KPR lebih kompetitif jika dibanding dengan bank lain. Selain itu, BTN juga akan menambah jaringan kerja sama dengan para pengembang.



Selain menargetkan pertumbuhan kredit, di 2015 ini BTN juga ingin menekan angka kredit bermasalah alias non performing loan (NPL). Maryono mengungkapkan, di akhir 2015 BTN mentargetkan angka NPL di bawah 3 persen. Hal ini‎ lebih baik dari angka tahun 2014 yang di atas 3 persen. NPL Gross BTN di akhir 2014 sebesar 4,01 persen. sedangkan untuk NPL net tercatat 2,79 persen.

Untuk memperbaiki angka NPL tersebut, BTN akan meningkatkan penyaluran kredit. Rasio NPL merupakan pembagian antara total penyaluran kredit dan total kredit bermasalah. Semakin tinggi angka pembagi maka rasio akan semakin rendah. Program yang telah disiapkan oleh BTN untuk meningkatkan penyaluran kredit adalah program 1 juta rumah.

‎Direncanakan program 1 juta rumah dari pemerintah tersebut dapat memberikan penambahan penyaluran kredit mencapai Rp 120 triliun bagi perseroan dengan asumsi harga rumah per unitnya sebesar Rp 120 juta. (Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini