Sukses

Harga BBG Murah Bikin Pihak Swasta Ogah Bangun SPBG

Saat ini harga BBG untuk transportasi yang menggunakan jenis CNG sekitar Rp 3.100 per liter setara premium di Jabodetabek.

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bahan Bakar Gas (BBG) untuk transportasi masih belum sesuai dengan keekonomian, sehingga membuat pengusaha enggan berinvestasi membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG).

Presiden Direktur PT Gagas Energi Indonesia Deny Praditya mengatakan, saat ini harga BBG untuk transportasi yang menggunakan bahan bakar jenis Compress Natural Gas (CNG) Rp 3.100 per liter setara premium (lsp)  untuk wilayah Jakarta, Bogor Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).

"Harga Rp 3.100 belum pada harga keekonomian," kata Deny, dalam acara The 9th Natural Gas Vehicles Infrastructure Indonesia Forum and Exhibition, di Jakarta, Kamis (19/3/2015).

Menurut Deny, besaran harga tersebut, membuat pengusaha tidak tertarik membangun SPBG. Sedangkan berdasarkan perhitungan Asosiasi CNG Indonesia harga keekonomian BBG dari CNG mencapai Rp 4.500 lsp. "Karena belum mencapai keekonomian swasta belum bergerak membangun," tutur Deny.

Deny mengungkapkan, untuk mendorong program disersifikasi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke BBG pemerintah tidak bisa mengandalkan PT PGN dan PT Pertamina (Perseroa) saja, tetapi juga harus melibatkan pihak swasta. Karena itu, harga BBG harus sesuai dengan keekonomian untuk menarik swasta membangun SPBG.

"Kalau PGN Pertamina tidak akan cukup bangun infrastruktur karena itu keekonomian. Asosiasi CNG mengusulkan Rp 4.500," pungkas Deny.

Sebelumnya PT Pertamina (Persero) akan membuat harga produk bahan bakar Liquefied Gas for Vehicle (LGV) yang dikenal dengan merek Vi-Gas berubah seperti Pertamax cs.

Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero), Ahmad Bambang mengatakan, Petamina saat ini menjual Bahan Bakar Gas (BBG) dengan dua jenis yaitu Coppers Natural Gas (CNG) dengan harga Rp 3.100 per liter setara premium setelah disubsidi dengan merek Envo Gas dan Vi-Gas dengan harga Rp 5.100 per liter setara premium. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.