Sukses

Kemenlu Fasilitasi Pengusaha RI Ekspansi ke Luar Negeri

Hubungan perdagangan bilateral RI dengan Meksiko juga terus meningkat dari tahun ke tahun dengan pertumbuhan rata-rata 20,75 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri mengadakan Business Dialogue dengan pengusaha nasional untuk meningkatkan penetrasi pasar ke Amerika Tengah dan Selatan di ruang rapat Inspektorat Jenderal, Kemlu RI  Jakarta (7/2/2015).

Hadir dalam dialog tersebut Duta Besar Indonesia untuk Meksiko, Yusra Khan, Direktur Amerika Utara dan Tengah Ibnu Hadi, dan Calon Ketua Indonesia Trade Promotion Centre (ITPC), di Meksiko Banny R. Ramadhani. Selain itu juga hadir Kepala Fungsi Ekonomi di Kedutaan Besar Meksiko di Jakarta, Jorge Rascon.

Sedangkan hadir dari kalangan pengusaha antara lain  Pertamina, KS Energy, Indorama, Musi Mas, Sritex, Wilmar, CV Maju Mapan, GAPKI dan sejumlah perusahaan lainnya.

Ibnu Hadi mengatakan, dalam dialog tersebut diharapkan semua pihak bisa bertukar pikiran untuk mendorong ekspansi perusahaan nasional ke luar negeri.

“Tidak ada pretensi bahwa kami bisa menjawab semua pertanyaan. Karenanya, kami hadirkan pula beberapa counterpart, termasuk Kemendag, IPTC dan Kementerian UKM,"jelasnya.

Selain dilakukan pembahasan spesifik dengan berbagai pengusaha yang hadir, business dialogue juga berhasil melakukan business matching, mempertemukan dua minat, perusahaan KS Energy yang berminat berekspansi ke Meksiko dengan kesempatan yang ditawarkan pemerintah Meksiko.

Meksiko adalah negara ke-11 terbesar di dunia, dengan jumlah penduduk sebanyak setengah jumlah penduduk Indonesia. Fokus Meksiko adalah industri manufaktur, termasuk TV, komputer dan traktor. Meksiko juga mempunyai pekerja usia muda dan salah satu perbatasan tersibuk di dunia dengan Amerika Serikat, menjadikan Meksiko ideal sebagai gerbang masuk ke AS.

Hubungan perdagangan bilateral RI dengan Meksiko juga terus meningkat dari tahun ke tahun dengan pertumbuhan rata-rata 20,75 persen dari tahun 2009 hingga 2013. Pada tahun 2013, total perdagangan kedua negara mencapai US$ 1,203 milyar. (Rizki Gunawan/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini