Sukses

Agen Elpiji 12 Kg Tak Setuju Harga Berganti Tiap Tiga Bulan

"Repot juga, tidak bisa nyetok banyak. Enakan stabil kayak zaman dulu," kata Waznah, Jakarta, Rabu (7/1/2015).

Liputan6.com, Jakarta - Para agen gas elpiji tak setuju dengan rencana dari pemerintah untuk menyesuaikan harga elpiji 12 kilogram (kg) setiap 3 bulan sekali. Pasalnya, saat ini konsumen elpiji 12 kg kurang peminat.

Pemilik Pangkalan Elpiji di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Waznah (57), tak sepakat dengan langkah yang akan dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) tersebut. Menurutnya, penyesuaian setiap 3 bulan tersebut membuat pengusaha elpiji susah untuk mendapat untung.

"Repot juga, tidak bisa nyetok banyak. Enakan stabil kayak zaman dulu," kata dia, Jakarta, Rabu (7/1/2015).

Selain itu, Waznah juga mengatakan, penyesuaian tersebut membuatnya kerepotan untuk meyakinkan pelanggan. "Pelanggannya  susah, kalau naik tidak enak, kalau turun baru enak," paparnya.

Sementara, dia bilang saat ini konsumen gas 12 kg berangsur menyusut karena langkah pemerintah menaikan harganya. Kini, para pelangganya lari ke tabung gas 3 kg.

Dia menuturkan, penjualan elpiji 12 kg dalam sehari hanya sekitar 7 tabung sebelum kenaikan gas. Saat ini, dalam sehari dia hanya bisa menghabiskan 1 tabung hingga 2 tabung per hari.

Hal itu berbanding terbalik dengan penjualan gas 3 kg. "Gas kecil itu dijatah jumlahnya, mungkin (konsumen gas 12 kg) beralih ke sini. Gas 3 kg 420 tabung, seminggu dua kali jadi 840 tabung. Itu habis semua," tandas dia.

Untuk diketahui, Pertamina bakal mengubah harga elpiji ukuran 12 kilogram (kg) setiap tiga bulan sekali. Langkah ini menyusul setelah Pertamina menaikan harganya sebanyak Rp 1.500 per kg.

Setelah menaikan harga gas 12 kg, selanjutnya Pertamina akan melakukan penyesuaian harga secara berkala mengikuti harga pasar  dunia. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.