Sukses

Ekspor Perikanan RI 2014 Tak Mencapai Target

Volume dan nilai ekspor hasil perikanan hanya mampu dihasilkan sebanyak 90,2 persen dari target yang ditentukan.

Liputan6.com, Jakarta - Ekspor perikanan nasional pada 2014 yang dicanangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tidak mencapai target.

Volume dan nilai ekspor hasil perikanan hanya mampu dihasilkan sebanyak 90,2 persen dari target yang ditentukan.

Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) KKP Saut Hutagalung mengataka, realisasi total ekspor hasil perikanan 2014 secara volume hanya mencapai 1,26 juta ton, jauh dari target yang ditetapkan sebesar 1,54 juta ton.

Tidak hanya secara volume, secara nilai KKP hanya mampu menghasilkan pemasukan sebanyak US$ 4,6 miliar untuk ekspor hasil perikanan tahun 2014, jauh dari target yang sebesar US$ 5,1 miliar.

"Tahun 2014 lalu, capaian volume memang belum banyak yang mencapai target. Namun secara nilai, ada beberapa komoditas hasil perikanan yang melampaui target," ujarnya di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Senin (5/1/2015).

Dia menjelaskan, sepanjang 2014 ekspor Tuna, Tongkol, dan Cakalang (TTC) berada dibawah target. Dari target 244 ribu ton, realisasinya hanya sebesar 80,33 persen atau sebanyak 196 ribu ton. Sedangkan Jika dilihat dari sisi nilai, komoditi ini mencapai sebanyak US$ 659 juta dari target sebanyak US$ 895 juta atau hanya sekitar 73,63 persen.

Hal yang sama juga terjadi pada komoditas kepiting dimana dari target 45 ribu ton, hanya tercapai 28 ribu ton atau 62,22 persen saja. Jika dilihat dari sisi nilai, ekspor komoditas ini hanya mengantongi US$ 410 juta atau sebesar 84,89 persen dari target sebesar US$ 483 juta.

Nilai ekspor yang melampai target hanya terjadi pada komoditas udang dan rumput laut. Untuk ekspor udang 2014, dari target banyak 220 ribu ton dengan nilai US$ 2,11 miliar, realisasinya mencapai sebanyak 192 ribu ton dengan nilai USD2,13 miliar.

"Untuk rumput laut juga cukup menggembirakan. Dari sisi nilai, rumput laut bisa merealisasikan sebesar US$ 282 juta atau sekitar 112,8 persen dari target US$ 250 juta. Sedangkan untuk volume bisa dicapai sebanyak 207 ribu ton atau sekitar 94,95 persen dari target sebesar 218 ribu ton," tandas Saut.(Dny/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini