Sukses

Seberapa Besar Dana Pemerintah Buat Subsidi Solar Rp 1.000/Liter?

Jumlah ini dihitung berdasarkan besaran subsidi tetap dan asumsi konsumsi solar pada 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memutuskan skema subsidi tetap pada bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar sebesar Rp 1.000 per liter.
 
Dengan kebijakan tersebut, alokasi subsidi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak akan berubah meski ada gejolak harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). 
 
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil menghitung, anggaran subsidi tahun depan diperkirakan sebesar Rp 17 triliun.
Jumlah ini dihitung berdasarkan besaran subsidi tetap dan asumsi konsumsi Solar pada 2015. Sementara subsidi premium sudah dihapus dan harga jual saat ini sebesar Rp 7.600 per liter. 
 
"Kalau subsidi tetapnya Rp 1.000 per liter, dan tahun ini konsumsi solar 17 juta Kiloliter (Kl), maka anggaran subsidinya Rp 17 triliun," ungkap dia saat Konferensi Pers Kebijakan Harga Baru BBM Subsidi di kantornya, Jakarta, Rabu (31/12/2014). 
 
Proyeksi anggaran subsidi tersebut, kata Sofyan akan diajukan dalam pembahasan APBN Perubahan 2015 antara pemerintah dan DPR. 
 
"Kalau yang lain (selain anggaran subsidi), itu Pertamina karena sudah diberikan penugasan pendistribusian BBM di seluruh Indonesia, jadi sudah included dengan harga baru sehingga tak diberi subsidi pemerintah," tegasnya. 
 
Seperti diberitakan sebelumnya, kebijakan subsidi tetap berdampak pada penurunan harga jual solar susut Rp 250 per liter, sehingga menjadi Rp 7.250 per liter. Sementara harga solar non subsidi sebesar Rp 8.250 per liter.
 
Patokan harga tersebut, menurut Sofyan, mengikuti penurunan ICP mendekati US$ 60 per barel dengan kurs Rp 12.380 per dolar Amerika Serikat (AS). (Fik/Pew/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.