Sukses

Jusuf Kalla Ingin Sejahterakan Petani Indonesia

Jusuf Kalla meminta para petani padi tidak beralih menanam pohon sengon yang dianggap lebih menguntungkan.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai negara yang punya potensi agraria sangat besar, para petani Indonesia masih saja dihadapkan pada masalah kesejahteraan yang rendah.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan bahwa rendahnya kesejahteraan petani ini berkaitan erat dengan tingkat produktifitas dari petani itu sendiri.

Dia mencontohkan, meski punya lahan pertanian yang luas, masih banyak petani padi tidak sejahtera. Ini karena para petani tersebut hanya mampu menghasilkan 5 ton beras. Sedangkan jika ingin sejahtera, idealnya petani harus mampu menghasilkan beras minimal 7 ton.

"Beras selama ini memang sulit jadi komoditas yang menguntungkan kalau produktifitasnya rendah. Kalau mereka mampu menghasilkan 7 ton, mereka sudah sejahtera, tapi kalau cuma 5 ton, ya pas-pasan. Itu sama seperti UMR (Upah Minimum Regional) saja," ujarnya dalam dialog Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrengbangnas) di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (18/12/2014).

Untuk meningkatkan produktifitas para petani ini, JK menyatakan bahwa pemerintah telah menyusun program-program yang diharapkan mulai bisa berjalan secara optimal pada tahun depan dengan anggaran yang terfokus pada program tersebut.

"Kalau mau sejahterakan petani, pertama produktifitas naik. Kemudian dengan pembibitan yang baik. Menteri Pertanian akan bagikan bibit baik. Kemudia semua program rehabilittasi irigasi digalakan, dan ada penyuluhan. Ini supaya bisa mencapai 7 ton," jelasnya.

JK juga meminta para petani padi tidak beralih menanam pohon sengon yang dianggap lebih menguntungkan. Karena dengan program-program pemerintah, hasil pertanian padi diyakini kedepannya akan lebih menguntungkan.

"Kalau beralih semua sengon, kita mau makan apa. Sengon, jati dan lain-lain akan kita gerakan untuk yang lain. Jadi dengan lahan yang baik, banjir yang terjaga dan ada penghasilan, akan buat petani lebih sejahtera. Jangan sawah tadah hujan yang diberikan pada sengon," tandasnya. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini