Sukses

Pabrik Gula PT Kebun Tebu Mas Siap Beroperasi Tahun Depan

Pabrik gula dengan investasi US$ 350 juta ini akan memproduksi tiga jenis gula yaitu raw sugar, gula kristal putih dan gula rafinasi.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kebun Tebu Mas (KTM) tengah menyelesaikan pembangunan pabrik gula berbasis tebu yang berlokasi di Ngimban, Lamongan, Jawa Timur.

Direktur Operasional PT KTM Agus Susanto mengatakan pabrik kedua ini merupakan pabrik berbasis tebu dengan kapasitas giling sebesar 12 ribu ton cane per day (TCD). Namun kedepannya peningkatan kapasitas giling bisa mencapai 25 ribu TCD.

"Kami sudah memiliki pabrik pertama di Lampung. Rencananya pabrik yang baru ini bisa mulai beroperasi pada Mei 2015, pada saat musim giling tahun depan. Tahap awal mungkin 10 ribu TCD," ujarnya di Lamongan, Jawa Timur, seperti ditulis Kamis (11/12/2014).

Pabrik dengan investasi senilai US$ 350 juta ini akan memproduksi tiga jenis gula yaitu raw sugar dengan porsi 30 persen dari kapasitas produksi, gula kristal putih (GKP) sebesar 40 persen dan gula kristal rafinasi untuk formula bayi dan farmasi sebesar 30 persen.

Bahan baku berupa tebu berasal dari dalam negeri dengan total area perkebunan tebu mencapai 12.621 hektar (ha) melalui berbagai skema seperti dari lahan inti seluas 100,6 ha, lahan tani Kredit Ketahanan Pangan dan Energi dengan skema kemitraan seluas 499,2 ha dan lahan tani mandiri seluas 12.022,1 ha.

"Bahan bakunya dari lokal, kerja sama dengan pabrik gula di sini. Itu dari berbagai daerah seperti Tuban, Lamongan, dan Bojonegoro. Nanti juga dimungkinkan kami ambil dari Blitar dan Kediri," jelas dia.

Rendemen tebu yang diolah di pabrik ini diharapkan bisa mencapai 8 persen hingga 10 persen. Selain untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri, produksi gula pabrik tersebut rencananya juga akan diekspor ke Jepang. Pabrik gula ini juga diharapkan mampu menyerap 500 tenaga kerja lokal.

"Jumlahnya nanti kita lihat kebutuhan di dalam negeri. Ini pabrik berbasis tebu pertama yang memproduksi raw sugar di Indonesia. Jadi tujuan utama kami mengurangi ketergantungan kita pada impor raw sugar," tandas Agus. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini