Sukses

Ini Tujuh Harapan Industri Penerbangan pada Pemerintahan Jokowi

Perlu kebijakan tarif yang pro pasar yang dilakukan secara selektif guna melindungi kepentingan konsumen sekaligus melindungi maskapai.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan penerbangan nasional yang tergabung dalam Indonesia National Air Carriers Association (INACA) mempunyai harapan yang tinggi kepada pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satu harapan tersebut adalah Kebijakan nol persen untuk bea masuk komponen pesawat.

Ketua INACA, Arif Wibowo mengatakan, tantangan yang dihadapi oleh industri penerbangan nasional sangat besar ke depannya. Pasalnya, di akhir 2015 nanti pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA 2015) dimulai sehingga persaingan akan semakin terbuka.

"Untuk menghadapinya INACA perlu berbenah dan menyiapkan diri agar bisa memetik manfaat situasi tersebut," ujarnya dalam rapat umum anggota INACA di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (13/11/2014).

Namun, untuk berjuang sendiri menghadapi persaingan tersebut, kemungkinan besar bakal sulit. Oleh sebab itu, mereka pun menaruh harapan kepada pemerintah untuk membantu agar bisa bertahan menghadapi persaingan.

Harapan tersebut adalah:

  1. Perlunya menaikan kelas dalam hal safety untuk bisa masuk kategori 1 standar FAA, dengan demikian akan menurunkan country safety risk yang pada akhirnya juga menurunkan bisa asuransi pesawat.
  2. Penataan bandara agar terbentuk interkonektivitas yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang efektif baik dalan pengaturan pungutan-pungutan tambahan yang tidak relevan di bandara sehingga sesuao dengan dokumen standar ICAO 9082.
  3. Penurunan terhadap struktur biaya avtur Indonesia yang masih tergolong tinggi.
  4. Kebijakan nol persen untuk bea masuk komponen pesawat.
  5. Perlu kebijakan tarif yang pro pasar yang dilakukan secara selektif guna melindungi kepentingan konsumen sekaligus melindungi maskapai penerbangan.
  6. Perlu regulasi yang bisa memenuhi sumber daya manusia di bidan penerbangan seperti pilot, infrastruktur, inspektur dan mekanik.
  7. INACA berharap agar penerbangan tidak berjadwal (charter) mendapat perhatian pemerintah dengan ditetapkannya fixed based operation (FBO) untuk penerbangan charter di setiap bandara serta perlu adanya regulasi terbang malam untuk helikopter.

(Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini