Sukses

Bayar Utang Marak, Cadangan Devisa RI Tetap Aman

Gubernur BI, Agus Marto menyebutkan, meski ada tekanan pembelian dolar AS dan dana keluar dari Indonesia tetapi cadangan devisa masih baik.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperkirakan jumlah cadangan devisa (cadev) Indonesia  pada September 2014 belum beranjak dari posisi Agustus tahun ini yang mencapai US$ 111,2 miliar. Angka itu naik US$ 700 juta dibandingkan posisi akhir Juli 2014 yang sebesar US$ 110,5 miliar.

"Cadev kita masih kurang lebih sama dengan jumlah periode yang lalu. Saya belum bisa bicara detail," ungkap Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo kepada wartawan di Kompleks Perumahan Karyawan Bank Mandiri, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (5/10/2014).

Padahal, kata dia, BI mencatat maraknya pembelian dolar Amerika Serikat (AS) dari pemerintah dan perusahaan swasta untuk membayar cicilan utang luar negeri pada akhir bulan lalu.

"Saat akhir bulan lalu ada tekanan pembelian dolar AS yang cukup besar untuk (pembayaran) utang luar negeri dan ada dana keluar dari Indonesia. Tapi secara umum cadev masih dalam jumlah yang baik," imbuh Agus.

Sekadar informasi, BI mencatat peningkatan cadev Indonesia di akhir Agustus 2014 mencapai US$ 111,2 miliar.  Posisi cadev per akhir bulan lalu setara 6,5 bulan impor atau berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

"Peningkatan jumlah cadangan devisa tersebut terutama berasal dari penerimaan devisa hasil ekspor migas Pemerintah yang melampaui pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri Pemerintah," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara.

Dia menambahkan, BI menilai kenaikan cadev berdampak positif terhadap upaya memperkuat ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini