Sukses

Harga Pembelian Kedelai Petani Dipatok Rp 7.600 per Kg

Harga pembelian kedelai untuk petani telah ditetapkan Rp 7.600 per kg yang berlaku sepanjang Oktober-Desember 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Demi mengurangi ketergantungan terhadap impor, produksi kedelai dalam negeri dinilai perlu didorong dengan cara memberikan insentif melalui kebijakan harga di tingkat petani.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustina mengatakan, dengan begitu, para petani akan terdorong untuk menanam kedelai sehingga produksi diharapkan akan ada peningkatan.

Dia menjelaskan, saat ini kebutuhan kedelai nasional masih cukup besar yang sebagian besar masih dipasok dari impor cukup tinggi yaitu sekitar 60 persen. Hingga akhir Agustus 2014, stok kedelai di gudang importir sebesar 239 ribu ton dengan harga jual ke distributor berkisar Rp 7.000 per kg-Rp 7.300 per kg.

"Insentif harga diberikan dalam bentuk penetapan Harga Beli Petani (HBP) kedelai yang ditentukan dengan mempertimbangkan biaya usaha tani kedelai, dampak terhadap tingkat inflasi, dan keuntungan petani. HBP Kedelai merupakan harga acuan pembelian kedelai di tingkat petani yang ditetapkan setiap tiga bulan," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, seperti ditulis Sabtu (4/10/2014).

Ketentuan harga tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 62/M-DAG/PER/7/2014 tentang Penetapan Harga Pembelian Kedelai Petani Dalam Rangka Pengamanan Harga Kedelai di Tingkat Petani pada 30 September 2014 lalu.

Adapun HBP kedelai ditetapkan sebesar Rp 7.600 per kg yang berlaku untuk periode Oktober-Desember 2014. HBP kedelai ini tidak mengalami kenaikan dari periode sebelumnya (Juli–September 2014). Hal tersebut lantaran tidak ada faktor produksi yang berubah dalam analisa biaya usaha tani kedelai untuk periode Oktober-Desember 2014.

"Dengan kebijakan harga pembelian kedelai kepada petani saat ini, semangat para petani kita untuk menanam kedelai akan tetap terpelihara, yang pada gilirannya akan dapat menstimulasi peningkatan produktivitas tanaman kedelai," tandasnya. (Dny/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.