Sukses

Potensi Besar, Indonesia Tak Mampu Maksimalkan Sumber Kelautan

Saat ini impor ikan dunia mencapai 77 miliar Euro atau Rp 1,208 triliun dan sekitar 50 persennya diserap oleh negara-negara kawasan Eropa.

Liputan6.com, Jakarta - Ikan merupakan sumber protein tinggi. Namun sayangnya, dengan potensi kelautan yang begitu besar, Indonesia justru tidak bisa memanfaatkan potensi tersebut sebagai sumber makanan berprotein tinggi.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto mengatakan, jika potensi laut sebagai sumber protein tidak segera dikembangkan, maka dapat diperkirakan warga Indonesia akan kekurangan protein di masa depan.

Dia menjelaskan, menurut Data Global Outlook 2012, konsumsi ikan dunia pada periode 2006 hingga 2030 akan mengalami kenaikan sebesar 50 persen terutama di China, India dan Jepang.

"Saat ini impor ikan dunia mencapai 77 miliar Euro atau Rp 1,208 triliun dan sekitar 50 persennya diserap oleh negara-negara kawasan Eropa," ujarnya saat memberikan sambutan pada acara Indonesia Ocean Investment Summit di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (1/10/2014).

Indonesia sendiri memiliki produk unggulan perikanan yang kaya akan protein seperti tuna, cakalang dan tongkol. Indonesia saat ini menjadi produsen tongkol dan cakalang terbesar di dunia. Ikan tersebut ditangkap dengan pancing sekitar 115 ribu - 120 ribu ton atau 29,27 persen dari produksi dunia yang sebesar 392.875 ton.

Sementara itu, secara total produksi nasional untuk tuna, cakalang dan tongkol saat ini sebesar 1,15 juta ton per tahun.

"Dari jumlah tersebut yang dialokasikan untuk ekspor sebesar 208.071 ton. Melihat hal ini, potensi Indonesia untuk ekspor ikan sudah cukup tinggi dan diharapkan masih dapat ditingkatkan karena pasar masih terbuka luas," katanya. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.