Sukses

Meski Naik, Harga Jual Elpiji 12 Kg Belum Sesuai Keekonomian

Pertamina menaikan harga Elpiji 12 kg menjadi Rp 9.519 per kg atau Rp 114.300 per tabung.

Liputan6.com, Jakarta - Meski sudah menaikan harga Elpiji non subsidi ukuran 12 kilogram (kg), PT Pertamina (Persero) menyatakan bahwa kenaikkan tersebut belum sesuai dengan harga keekonomian atau nilai dimana harga jual Elpiji 12 kg bisa sepadan dengan biaya produksinya.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya mengungkapkan, jika melihat harga patokan gas dunia dengan nilai tukar rupiah, maka kenaikan harga saat ini belum sesuai dengan harga keekonomian.

Hanung pun mencontohkan, rata-rata harga kontrak (contract price) gas Saudi Aramco, untuk pengiriman Juni sebesar US$ 891,78 per metric ton. Sedangkan nilai tukar rupiah pada bulan yang sama rata-rata Rp 11.453 per dolar AS.

Nah, jika ditambah dengan komponen biaya seperti di atas, maka harga keekonomian Elpiji 12 kg saat seharusnya Rp 15.110 per kg atau Rp 181.400 per tabung.

"Jika dibandingkan dengan harga keekonomian Elpiji, harga jual saat ini masih jauh di bawah keekonomiannya," kata Hanung  Hanung Di Kantror Pusat Pertamina, Jakata, Rabu (10/9/2014).

Hanung menambahkan, untuk mengejar ketertinggalan tersebut, maka Pertamina menargetkan kenaikan harga Elpiji 12 kg dua kali dalam setahun sampai 2016.

Dengan adanya kenaikan harga Rp 1.500 per tabung. Maka, harga jual rata-rata Elpiji 12 kg dari Pertamina menjadi Rp 7.569 per kg dari sebelumnya Rp 6.069 per kg.

Hanung mengungkapkan, angka tersebut merupakan harga langsung dari Pertamina belum dikenakan pajak, biaya angkut dan keuntungan.

Jika tiga komponen tersebut telah disertakan, maka harga Elpiji 12 kg menjadi Rp 9.519 per kg atau Rp 114.300 per tabung. "Dari sebelumnya Rp 7.731 per kg atau Rp 92.800 per tabung," pungkasnya. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.