Sukses

Kondisi Tenaga Kerja AS Masih Bayangi The Fed

Bank sentral Amerika Serikat (AS) juga kembali memotong program stimulus moneternya sebesar US$ 10 miliar untuk keenam kalinya.

Liputan6.com, Washington - Bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Federal Reserve menegaskan kembali untuk tidak terburu-buru dalam menaikkan suku bunga.

Setelah pertemuan dua hari, para pembuat kebijakan The Federal Reserve/The Fed mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan penurunan tingkat penggangguran. Akan tetapi bank sentral AS menyatakan keprihatinan terhadap target di pasar tenaga kerja.

"Kondisi pasar tenaga kerja membaik dengan tingkat pengangguran menurun lebih lanjut. Namun berbagai indikator pasar tenaga kerja menunjukkan bahwa masih ada underutilization signifikan di pasar tenaga kerja," ujar The Fed dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (31/7/2014).

Bank sentral AS percaya masih ada cara untuk melepas masih ada cara untuk keluar sebelum biaya pinjaman dipatok lebih tinggi meski prospek pekerjaan dan harga membaik.

Namun demikian, pergeseran dari pernyataan kebijakan terakhir The Fed pada Juni menandai langkah kecil menuju kenaikan suku bunga pada akhirnya. The Fed tetap mempertahakan suku bunga overnight mendekati nol sejak Desember 2008, dan memiliki neraca sekitar US$ 4,4 triliun melalui serangkaian program pembelian obligasi.

Sejumlah pejabat bank sentral AS menyatakan keprihatinan risiko bank dengan tetap mempertahankan suku bunga rendah dan memicu inflasi yang tidak diinginkan. Pimpinan The Fed, Janet Yellen menyatakan, tingkat pengangguran 6,1 persen merupakan tanda baik untuk pasar tenaga kerja. Akan tetapi dia memperingatkan awal bulan ini kenaikan suku bunga dapat datang lebih cepat dari yang dibayangkan jika pasar tenaga kerja terus membaik.

Selain itu, bank sentral juga memotong pembelian aset bulanan menjadi US$ 25 miliar dari US$ 35 miliar. Pemotongan program stimulus ini akan berakhir pada akhir 2014. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.