Sukses

Gempuran Perang Tak Hentikan Semangat Bisnis Pemuda Israel

Bayangkan para pengusaha Israel tetap berbisnis di tengah gempuran perang, serangan roket yang berseliweran di atas langit

Liputan6.com, Tel Aviv - Membangun dan mempertahankan sebuah bisnis memerlukan kerja keras. Memperkenalkan layanan atau produk, mempertahankan pelanggan dan juga menghitung biaya produksi agar bisa meraih keuntungan membutuhkan konsentrasi yang maksimal.

Bagaimana rasanya jika Anda sebagai pengusaha harus memikirkan semua itu di di tengah rentetan senapan mesin, dentuman roket atau hantaman meriam di sekitar kantor?

Seperti dilansir dari CNN Money, Jumat (25/7/2014), para pengusaha Israel benar-benar berbisnis di tengah kondisi tersebut selama hampir dua minggu ini, seiring gencarnya pertempuran di jalur Gaza.

Racheli Levkovich misalnya, sang pendiri Zuznow, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi internet ini masih berusaha berbincang dengan para investor melalui Skype.

"Kami biasanya selalu berusaha dekat dengan komputer bahkan hingga memindahkannya ke tangga jika ada panggilan dari para investor," terangnya.

Dia mengaku masih aktif berbicara dengan sejumlah perusahaan di luar Israel sambil berusaha menyembunyikan perang yang sedang terjadi di sekitarnya. Para investor harus percaya bahwa dia dan para karyawan tetap berkomitmen pada bisnisnya.

"Kami tak ingin mereka berpikir bahwa perusahaan kami sedang dalam kondisi tidak stabil dan mengubah pikirannya untuk tidak melanjutkan bisnis dengan kami," tutur dia.

Zuznow merupakan sebuah perusahaan teknologi informasi yang memberikan layanan pengembangan teknologi yang bisa mengubah situs yang berbasis web menjadi situs yang berbasis mobile. Bisnis kecil tersebut kini beranggotakan delapan pegawai.

Sejauh ini, para pelanggan mereka di Israel mau memahami segala bentuk penundaan. Namun,untuk pelanggan di Amerika, mereka selalu berusaha mengerjakannya secepat mungkin.

Tak hanya Levkovich, CEO HappySale Doron Nir juga tetap berbisnis di tengah zona perang di negaranya. Dia mengingatkan para karyawan untuk tetap fokus di tengah gangguan emosi dan peperangan yang melanda negaranya.

"Kondisi ini malah membuat kami semakin bersemangat untuk berbisnis. Esensi dari komunitas pengusaha Israel adalah tak peduli apa yang terjadi, kami tetap harus sukses," tegasnya.

Awalnya, pertama kali mendengar suara sirine seluruh pegawai berlarian ke bawah tangga. Kondisi tersebut sangat menyedihkan dan meski begitu, telah berhasil membuat para pengusaha belajar mengenai kehidupan. (Sis/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.