Sukses

Janji Hatta Rajasa Produksi Minyak 1 Juta Barel Disebut Mustahil

Untuk mendongkrak memproduksi minyak dibutuhkan waktu yang cukup lama.

Liputan6.com, Jakarta - Cita-cita Calon Wakil Presiden Hatta Rajasa yang menargetkan produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) pada 2015 dinilai mustahil. Pasalnya, untuk mendongkrak memproduksi minyak dibutuhkan waktu yang cukup lama.

Anggota tim sukses Jokowi JK, Darmawan Prasodjo mengatakan, untuk memproduksi minyak yang sudah ketahuan potensi cadangannya memakan waktu paling cepat enam sampai tujuh tahun, sedangkan gas mencapai delapan sampai 10 tahun.  Karena itu target Hatta Rajasa soal produksi minyak tahun depan dinilai tak realistis.

"Kita petakan potensi yang berjalan, masuk eksplorasi penemuan baru 6 tahun-7 tahun, kalau gas sedikit lebih lama 8 tahun-10 tahun,  kalau sudah cadangan baru, 2021 atau  2022 baru bisa produksi," kata Darmawan saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, seperti yang ditulis Senin (7/7/2014).

kemustahilan visi misi mantan Menteri Kordinator Bidang Perekonomian tersebut bertambah ketika berkaca pada produksi minyak Indonesia yang saat ini hanya berkisar pada angka 800 ribu bph. Menurut Dharmawan meski Blok Cepu akan mencapai puncak produksinya namun produksi minyak tidak akan mencapai angka 1 juta bph.

"Jadi target 1 juta barel itu tidak mungkin," ungkapnya.

Lagupula, lanjut dia, produksi minyak dari lapangan Cepu hanya sesaat dan akan mengalami penurunan pada 2016. Hal ini tentu akan menjadi permasalahan pemimpin ke depan. Yang lebih parah lagi produksi minyak akan tambah menurun dua  kabinet mendatang.

"Itu sebentar nge-drop lagi 2016. Memang tren produksi menurun Banyu Urip naik sedikit turun lagi. Siapapun pemerintah saat ini ada kendala. Yang lebih parah saat kanbinet mendatang (setelah 2019), kecuali kalau ada penemuan cadangan minyak baru. Sampai saat ini belum ada," pungkasnya.
 (Pew/Ndw)

Cawapres Hatta Rajasa berjanji jika nanti dirinya bersama capres Prabowo Subianto terpilih, ia akan menargetkan produksi minyak 1 juta barel pada 2015.

Mantan Menko Perekonomian itu mengakui memang Indonesia belakangan ini mengalami declining atau penurunan produksi minyak. Dari sebelumnya pernah menghasilkan 1 juta barel turun ke 900 ribu barel.

"Kita pastikan pada 2015, angka produksi kita bisa naik lagi ke 1 juta barel," ujar Hatta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.