Sukses

Tiffany & Co, dari Toko Alat Tulis Jadi Perusahaan Barang Mewah

Toko alat tulis itu pertama dibuka oleh pemuda berusia 25 tahun Charles Lewis Tiffany dan John B Young.

Liputan6.com, New York - Terus berinovasi dan menjajal berbagai peluang yang tersedia merupakan salah satu kunci guna mencapai kesuksesan dalam berbisnis.

Begitu tampaknya Tiffany & Co bisa berkembang hingga kini menjadi perusahaan internasional yang cabangnya telah tersebar di 22 negara.

Terkenal sebagai perusahaan perhiasan mewah, Tiffany & Co, ternyata mengawali bisnisnya sebagai penjual alat tulis biasa. Berbagai alaat tulis seperti pulpen, pensil, buku, amplop hingga perangko merupakan komoditas jual utamanya.

Toko alat tulis itu pertama dibuka oleh pemuda berusia 25 tahun Charles Lewis Tiffany dan John B Young. Bermodal US$ 1.000 dari ayah Tiffany, keduanya mengoperasikan bisnis kecil tersebut sejak 1837.

Namun setelah mendapatkan beberapa penghargaan atas kerajinan perak buah karya Tiffany, dirinya lantas mengubah haluan bisnis usaha kecil tersebut. Dari toko alat tulis, Tiffany mulai menjual perhiasan.

Hingga kini Tiffany & Co. telah berkembang pesat dan membuka cabang di berbagai negara termasuk di Indonesia. Berikut ulasan perjalanan bisnis Tiffany & Co. hingga sukses seperti sekarang seperti dikutip dari The Richest, Tiffany.com dan Funding Universe, Rabu (2/7/2014):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pertama Berdiri, Tiffany & Co. Menjual Alat Tulis

Era 1830-an merupakan waktu di mana New York mengalami pertumbuhan yang dinamis dan berbagai peluang bisnis tersedia untuk siapapun di sana.

Pada 1827, dua pemuda berusia 25 tahun, Charles Lewis Tiffany dan John B Young membuka toko alat tulis dan aksesoris dengan modal US$ 1.000 dari ayah Tiffany.

Toko tersebut berdiri dengan nama Tiffany & Young sesuai dengan nama para pendirinya. Tak seperti kebanyakan toko lainnya, toko ini memasang label harga di setiap produk yang dijualnya sehingga para konsumen tidak kehabisan waktu untuk bertanya harga dan melakukan tawar menawar.

Pada 1841, Tiffany & Young merekrut rekan bisnis baru J. L. Ellis, dan nama toko berubah menjadi Tiffany, Young & Ellis. Empat tahun kemudian toko tersebut telah cukup sukses untuk berhenti menjual barang tiruan dan mulai menjual perhiasan sungguhan.

Terlebih lagi, prestasi sebagai toko dengan alat tulis terlengkap di New York sudah dalam genggaman. Ini waktu yang tepat untuk memulai bisnis baru.

3 dari 4 halaman

Sukses Jual Alat Tulis, Lirik Bisnis Perhiasan

Produk baru seperti peralatan makan mulai menghiasi toko Tiffany pada 1847. Selain produk utama tersebut, toko tersebut juga menjual arloji, jam dinding, sejumlah ornamen rumah tangga, parfum, sabuk hingga aksesoris hewan peliharaan.

Modal rekanan baru lantas mendorong Young untuk belanja ke Prancis dan mendirikan sebuah toko di sana. Kala ekonomi Prancis guncang pada 1848, Young membeli beberapa permata mahkota dan juga korset berhiaskan berlian terkenal milik Marie Antoinette.

Melihat peluang tersebut, Tiffany lantas memanfaatkannya dengan cepat. Dia bekerja sama dengan PT Barnum untuk memproduksi sejumlah produk perhiasan.

Tiffany memperkenalkan `sterling silver` ke Amerika Serikat pada 1852 yang sangat disukai warga. Pada 1853, dia lantas membeli saham rekan-rekannya dan mengubah nama perusahaan menjadi Tiffany & Co.

Setelah memegang kekuasaan penuh perusahaan, Tiffany lantas mulai menjual perak dan perhiasan. Tiffany harus melalui perjalanan panjang hingga hingga menciptakan perhiasan terbaik di dunia.

4 dari 4 halaman

Bisnis Menggurita hingga 22 Negara

Sendirian, tanpa dua rekannya, Tiffany tetap berusaha mengembangkan bisnisnya dengan terus berinovasi terhadap berbagai produk perhiasan.

Perlahan setelah memperoleh banyak pengakuan dari dunia internasional mengenai desain perhiasannya, Tiffany & Co. bergerak meninggalkan bisnis alat tulisnya sebagai yang utama.

Kini Tiffany bergerak di bidang desain, produksi dan penjualan perhiasan, jam, alat makan kristal dan pakaian mewah. Kini berbagai barang mewah bernilai jual tinggi dapat Anda temukan di Tiffany & Co.

Hingga 2012, perusahaan tersebut mampu mengelola 60 toko yang di AS dengan tambahan sejumlah cabang yang tersebar di 22 negara lain.

Kini perusahaan tersebut mampu mencetak rekor penjualan hingga lebih dari US$ 3,5 miliar setiap tahunnya.Tiffany & Co. juga menikmati kapitalisasi pasar sebesar lebih dari US$ 11 miliar. (Sis/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini