Sukses

Tiket Ludes, Dahlan Suruh KAI Beli Dua Kereta INKA

Pemerintah mendesak PT Kereta Api Indonesia agar menambah rangkaian gerbong kereta api untuk mudik lebaran.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mendesak PT Kereta Api Indonesia dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menambah rangkaian gerbong kereta api. Pasalnya tiket kereta api lebaran sudah ludes terjual untuk keberangkatan mulai 21 Juli 2014.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung (CT) menyatakan pemerintah akan berupaya menyediakan kursi tambahan. Kereta api tambahan itu berasal dari PT INKA (Persero).

"Tiket kereta api memang sudah habis untuk tanggal 21 Juli, tapi yang sebelum itu masih ada. Kami minta tambahan dua rangkaian kereta dari INKA, sehingga tiket kereta api bisa dijual lagi," terang dia usai Rakor Persiapan Puasa dan Lebaran di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (24/6/2014).

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku, INKA mempunyai dua rangkaian kereta api anyar yang merupakan pesanan dari Kemenhub.

"Tapi saya setuju KAI beli kereta api itu karena memang keretanya sudah siap. Tentu harus disesuaikan dengan standar yang diinginkan KAI," ujarnya.

Jika transaksi pembelian dilakukan sebelum lebaran, sambung Dahlan, maka KAI akan membuka layanan pemesanan tiket kembali untuk angkutan lebaran.

"Kereta apinya 100 persen buatan INKA, sudah siap barangnya dan sudah saya tinjau. Cukup bagus, tapi belum ada transaksi antara KAI dan INKA. Saya setuju kalau memang ada transaksi itu," jelas dia.

Sayang Dahlan enggan membeberkan harga dua rangkaian gerbong tersebut. Pasalnya soal harga sepenuhnya merupakan urusan antara KAI dan INKA. Namun dia berjanji akan menjadi jembatan antara kesepakatan dua BUMN itu apabila diperlukan.

"Saya nggak mau ikut-ikutan. Kalau beda harga, kan bisa tawar menawar. Pokoknya dibeli oleh KAI, jadi tinggal kesepakatan dua BUUMN itu. Kalau ada kesulitan saya akan tengahi, dan sepanjang saya nggak turun tangan, antar perusahaan bisa lebih baik," tegas dia. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.