Sukses

Kendala Distribusi Bikin Pasar Kaki Lima Terjajah Buah Impor

Petani lokal kesulitan menyalurkan produknya karena kurang memadainya infrastruktur pengangkutan barang.

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (Asparindo) menyatakan buah impor tidak hanyak menjajah pasar swalayan saja, tetapi juga sudah sampai kepada penjual buah kaki lima. Salah satu penyebabnya karena produk lokal terhambat masalah distribusi.

Ketua Asparindo Joko Setianto mengatakan, petani lokal kesulitan menyalurkan produknya karena kurang memadainya infrastruktur pengangkutan barang.

"Bayangin negara ini selalu klaim 70% adalah pertanian. Tapi pusat distiribusi logistik saja tak lengkap," kata Joko dalam diskusi Revolusi Mental Pertanian Sebagai Landasan Kemandirian Ekonomi, di JKW Center, Jakarta, Minggu (25/5/2014).

Karena distribusi dari petani di pusat-pusat produksi menuju pedagang tak lancar, akibatnya komoditas impor masuk ke Indonesia dengan mudah.

"Jangan pernah pikir, pangan terutama buah yang diimpor itu cuma ada di supermarket. Sekarang itu ada di pasar, kaki lima aja jual barang impor," tuturnya.

Kondisi ini sangat berbeda dari masa sebelumnya. "Padahal dulu ketika mereka masih berperang, kita sudah santai-santai. Tapi sekarang untuk bawang saja harus impor dari Vietnam," jelasnya.

Untuk mengatasi sebuan barang-barang pertanian impor tersebut, ia menyarankan kepada kementerian terkait untuk bisa mengatasinya. Namun ternyata, hal tersebut sepertinya tidak ditanggapi dengan serius.

"Saya sudah sampaikan ke dua menteri, Indonesia harus punya pusat distribusi logistik nasional yang baik dan terstruktur. Tapi tidak ada juga sampai saat ini," pungkasnya. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.