Sukses

Genjot Produksi Migas, Pertamina Hulu Andalkan Blok ONWJ

Sebagai operator, total produksi migas Pertamina Hulu Energi tercatat mencapai 192.400 boepd hingga April 2014.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi, anak usaha PT Pertamina (Persero) memproyeksikan produksi minyak dan gas bumi sebesar 161 ribu barel setara minyak per hari (boepd) pada tahun ini atau meningkat 7,5% dibandingkan tahun lalu 149.680 boepd. Hal ini menyusul hasil gemilang yang diperoleh perusahaan sebagai operator Blok Offshore North West Java (ONWJ) dan West Madura Offshore (WMO).
 
Presiden Direktur PHE Tenny Wibowo mengungkapkan, optimisme tersebut setelah melihat pencapaian perusahaan dalam empat bulan terakhir. Kendati sempat terkendala akibat kondisi gangguan cuaca buruk di awal tahun, produksi migas perusahaan dalam periode tersebut mencapai 151.830 boepd, melampaui target yang ditetapkan sebesar 144 ribu boepd, dengan tren produksi yang terus meningkat.
 
Sebagai operator, total produksi minyak PHE bahkan tercatat mencapai 192.400 boepd hingga April 2014, dengan produksi minyak 111.680 barel per hari (bph) dan produksi porsi bagian PHE berada di kisaran 66.400 bph.

Sementara itu, total produksi gas PHE sebagai operator mencapai 466,5 juta kaki kubik per hari (mmscfd), sedangkan total produksi porsi PHE berikut non operator mencapai 493 mmcfd. Beberapa blok besar seperti Blok ONWJ, WMO, BOB Siak Pusako, JOB PHE Jambi Merang menyokong peningkatan produksi perusahaan.
 
Jika melihat tren positif produksi yang terus meningkat setiap bulannya, Tenny optimistis produksi migas PHE tahun ini akan mencapai sekitar 161 ribu boepd yang terdiri dari 72.630 bopd minyak dan 510.8 mmscfd gas.

"Hal ini tidak lepas dari keberhasilan program pengeboran yang dilakukan perusahaan di ONWJ, WMO, dan aset-aset lainnya. Khusus untuk pengembangan yang dilakukan di Senoro, baru dapat dinikmati hasilnya tahun depan,” kata Tenny, Jumat (16/5/2014).
 
Tahun ini program pengeboran sumur pengembangan di berbagai anak perusahaan PHE direncanakan sebanyak 84 sumur pengembangan. Sedangkan untuk sumur eksplorasi direncanakan sebanyak 64 sumur dengan rincian 38 sumur konvensional serta 26 sumur unkonvensional.
 
Contoh sumur pengembangan yang telah berproduksi adalah Lapangan ULA di PHE ONWJ. Sumur-sumur pengembangan menjadi backbone peningkatan produksi di masa mendatang.
 
“Dalam upaya menjaga keberlanjutan tren positif produksi tersebut, tentu saja kami mengedepankan prinsip penggunaan biaya yang sebaik dan seefisien mungkin sesuai target. Dengan perencanaan yang lebih bagus dan realistis serta pelaksanaan di lapangan yang baik sesuai target, kami akan dapat menjawab tantangan yang ada," paparnya. (Ndw)
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.