Cegah Tumpukan Pemudik, Kemenhub Minta THR Dibayar Lebih Awal

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan meminta perusahaan penyedia tenaga kerja memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) dari jauh hari sebelum perayaan lebaran. Hal ini untuk menghindari kepadatan arus mudik saat lebaran.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan, THR sangat mepengaruhi masyarakat melakukan mudik, berkaca dari  pengalaman tahun lalu melonjaknya arus mudik di beberapa daerah terjadi setelah pembagian THR.

"Seperti di Sampit dua hari sebelum lebaran baru dibayar, sehingga keluar perkiraan. Sampit kita siapkan angkutan laut," kata Bambang saat pemaparan hasil survei mudik lebaran 2014, di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (12/5/2014).

Untuk itu, Ia menghimbau agar para penyedia tenaga kerja melakukan pembayaran THR lebih awal, agar arus mudik bisa sesuai dengan perkiraan.

"Kalau bisa jauh hari sebelumnya," tuturnya.

Kementerian Perhubungan memperkirakan puncak arus mudik terjadi pada tiga hari sebelum lebaran yaitu, Jumat 25 Juli 2014.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan Elly Adriani Sinaga mengungkapkan, prediksi tersebut berdasarkan adanya dimulainya cuti bersama lebaran 2014.

"Prediksi puncak mudik, lebaran kita 28 Juli-29 Juli, ada cuti bersama, puncak mudik H -3 Jumat 25 Juni sore," pungkasnya. (Pew/Ndw)