Sukses

Studi: Bos Wanita Lebih Rentan Dipecat Daripada Pria

Tak hanya langka, para bos wanita yang memimpin sejumlah perusahaan terbesar di dunia ternyata lebih berpotensi dipecat. Apa alasannya?

Liputan6.com, London - Tak hanya terbilang langka, para bos wanita yang memimpin sejumlah perusahaan terbesar di dunia ternyata lebih berpotensi dipecat dibandingkan para pemimpin pria. Hasil penelitian perusahaan riset global Strategy& menemukan, sebanyak 38% wanita kehilangan pekerjaannya sebagai atasan di perusahaan besar dalam 10 tahun terakhir.

Sementara melansir laman The Economist, Senin (12/5/2014), hanya 27% pimpinan pria yang dipecat dari pekerjaannya dalam periode yang sama. Data lain yang dirilis perusahaan riset multinasional itu menunjukkam, sebanyak 35% CEO wanita direkrut dari luar perusahaan.

Sebaliknya, hanya 22% pria yang berada di posisi teratas dengan jalan serupa. Kondisi tersebut cukup menjelaskan mengapa para wanita lebih rentan dikeluarkan dari perusahaan dibandingkan para pria.

Sejauh ini, para pemimpin yang berasal dari lingkar luar perusahaan memang memiliki potensi dipecat yang jauh lebih tinggi. Pasalnya, para wanita dianggap tidak bisa memberikan keuntungan yang diharapkan para pemegang saham.

Di saat seperti itu, para pemegang saham biasanya dapat dengan mudah menggulingkan sang pemimpin wanita. Tentu saja, karena berasal dari luar perusahaan, para CEO wanita jarang menerima dukungan dari rekan di tempat kerjanya.

Psikolog di Universitas Exeter Inggris, Michelle Ryan,mengungkapkan, itu merupakan gejala yang sering dihadapi para wanita yang menjabat sebagai seorang pemimpin di sebuah perusahaan besar.

"Mereka bisa melaju ke tempat tertinggi dalam berkarir dengan mengambil alih perusahaan yang tengah dalam masalah. Faktanya para pimpinan wanita yang berasal dari luar perusahaan lebih mudah dikeluarkan," jelas Ryan

Namun tak sepenuhnya pesimis, jumlah pemimpin wanita diprediksi dapat meningkat hingga tiga kali lipat pada 2040. Ini karena permintaan CEO wanita melebihi pasokan pimpinan berkualitas yang kini tersedia.

Untuk diketahui, penemuan tersebut merupakan hasil penelitian terbaru dari perusahaan riset global yang awalnya dikenal dengan sebutan Booz & company. Perusahaan tersebut telah melakukan penelitian pada sejumlah CEO di 2.500 perusahaan terbesar di dunia sejak 2000.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini