Sukses

Stabilkan Harga dengan Gerakan Tanam Cabai

Diharapkan, setelah ada gerakan tanam cabai, harga cabai pada tahun berikutnya relatif stabil.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian Suswono dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi melakukan Gerakan Tanam Cabai Dalam Pot sebagai bagian dari Gerakan Perempuan Untuk Optimalisasi Pekarangan di Margahayu, Bekasi Timur, Jawa Barat.

Suswono mengatakan, gerakan seperti ini sebenarnya pernah dicanangkan oleh Presiden susilo bambang yudhoyono di Pontianak, Kalimantan Barat, beberapa tahun lalu. "Waktu itu sebagai respon harga cabai yang mencapai Rp 100 ribu per kilogram (kg), tapi harga ditingkat petani Sukabumi, Jawa Barat, hanya Rp 20 ribu. Bedanya besar sekali, kalau alasan transportasi itu tidak masuk akal," ujarnya di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (22/4/2014).

Dia menjelaskan, setelah ada gerakan tanam cabai, harga cabai pada tahun berikutnya relatif stabil. "Tetapi masyarakat suka lupa untuk menanam cabai, padahal ini sederhana dan mudah dilakukan," lanjutnya.

Suswono mengungkapkan, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2013, produk cabai dalam negeri mencapai 1,72 juta ton yang terdiri dari 1,03 juta ton cabai keriting dan cabai merah besar serta 600 ribu ton cabai rawit merah dan cabai rawit hijau. "Sasaran produksi kami sebenarnya hanya 1,4 juta ton, berarti ini sudah melampaui target. Pada tahun ini kami targetkan 1,52 juta," katanya.

Menurut Suswono, yang membuat harga menjadi fluktuatif adalah harga cabai rawit merah. "Konsumsi rawit merah ini hanya 15%, tapi itu yang bikin harga fluktuatif. Memang ada hal-hal tertentu yang membuat harga naik seperti terserang penyakit cendawan atau virus kuning, jadi produksi bisa drop 50%," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Hasanuddin Ibrahim mengatakan, dalam gerakan ini dilakukan pada masing-masing Rukun Warga (RW) di Kota Bekasi. Sedangkan kebutuhan bibit akan disesuaikan dengan banyaknya RW diwilayah tersebut.

"Ini kan ditanam dalam pot dengan bibit. Tergantung satu RW misalnya 10 ribu pot, bibitnya 10 ribu. Setiap rumah rata-rata tergantung mataharinya yang cukup, tapi minimal 4 pot. Kalau ada taman bermain atau taman RW bisa 200 pot setiap taman," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini