Sukses

Dana Investor Tersangkut di Koperasi Cipaganti

Kasus mengenai kerugian investasi yang melibatkan perencana keuangan mulai terungkap satu per satu.

Liputan6.com, Jakarta Kasus mengenai kerugian investasi yang melibatkan perencana keuangan mulai terungkap satu per satu.

Setelah Ferdi Hasan yang mengaku rugi hingga Rp 12 miliar karena direkomendasikan oleh sebuah perusahaan penasihat keuangan, kini ada lagi investor yang mengaku tersangkut investasinya di Koperasi Cipaganti.

Koperasi Cipaganti adalah sebuah perusahaan yang mengajak masyarakat menjadi mitra untuk berinvestasi di sektor pertambangan. Kepada para mitra tersebut, Koperasi Cipaganti menjanjikan return di kisaran 1,25% sampai dengan 1,75%.

Awalnya bisnis koperasi tersebut berjalan baik. Namun di tengah perjalanan atau tepatnya sejak tahun 2012, ternyata bisnis tambang tak memberikan hasil yang sesuai harapan. Salah satu penyebabnya adalah harga batubara yang terus mengalami penurunan.

Alhasil, mulai awal tahun ini Koperasi Cipaganti tidak bisa memberikan return seperti yang dijanjikan kepada para mitra.

Nah, menariknya menurut Aidil Akbar, perencana keuangan independen, beberapa mitra alias investor dari Koperasi Cipaganti merupakan klien dari sebuah perusahaan perencana keuangan.

“Jadi perusahaan perencana keuangan itu ikut menghimpun dana dari masyarakat untuk menggerakan koperasi Cipaganti,”jelasnya saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Selasa (15/4/2014).

Menurut keterangan dari Aidil, perencana keuangan tersebut menjanjikan bunga 2% perbulan kepada investor melalui giro mundur. Namun saat jatuh tempo pembayaran bunga, Koperasi Cipaganti tidak memiliki dana.

Akhirnya, Koperasi Cipaganti meminta bantuan ke Cipaganti Group, induk perusahaan mereka. Untuk mencair dana, Cipaganti Group pun memutuskan untuk melakukan initial Public Offering (IPO) anak perusahaan mereka yang lain yaitu PT Cipaganti Citra Graha, perusahaan yang bergerak di bidang transportasi.

“Dana hasil IPO itu dipakai membayar pinjaman, tapi IPO-nya kan gak rame, mulai hari ini Cipaganti macet bayar bunga yang 2%," jelasnya.

Sayangnya, Andianto Setiabudi, Direktur Utama Cipaganti Citra Graha tidak mengangkat telepon dan juga pesan singkat yang dikirim Liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.