Sukses

Penguatan Ekonomi RI Bukan Karena Jokowi

Pendapat beberapa kalangan bahwa penguatan ekonomi selama ini terjadi karena pengaruh sosok calon presiden dianggap tidak tepat.

Liputan6.com, Jakarta Penguatan ekonomi yang ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika lebih (AS) lebih disebabkan kuatnya fundamental ekonomi dan tidak terkait sama sekali dengan sentimen pelaku pasar terhadap sosok calon presiden.

Firmanzah, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Republik Indonesia mengatakan ada beberapa kalangan menyebutkan bahwa penguatan ekonomi Indonesia yang terjadi belakangan ini disebabkan hadirnya sosok calon presiden yang sesuai dengan harapan pelaku pasar.

Menurutnya, pendapat beberapa kalangan tersebut tidak tepat. Penguatan ekonomi yang terjadi selama ini lebih disebabkan semakin kuatnya fundamental ekonomi Indonesia.

“Kekuatan itu membuat pergerakan trend positif sejak awal tahun 2014 di pasar keuangan,” papar Firmanzah seperti tertulis dalam laman Sekretariat Kabinet RI, Senin (14/4/2014).

Diakui, khusus di pasar modal dan pasar keuangan, sensitivitas terhadap sentimen relatif tinggi bila dibandingkan dengan di sektor riil.

Namun ia mengingatkan, kalau dilihat dalam masa lebih panjang, pergerakan kinerja pasar modal dan keuangan akan berjalan searah dengan pergerakan fundamental ekonomi.

Firmanzah mencontohkan, pasca pengumuman hasil hitung cepat, IHSG pada penutupan Kamis (10/04/2014) turun sebesar 3,16% ke level 4.765,73. Namun keesokan harinya pada jumat (11/4/2014), IHSG ditutup menguat 1,07% menjadi 4.816,58.

Sebelumnya, saat berkunjung ke Bursa Efek Indonesia, Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo berkelakar IHSG kembali menghijau sesaat setelah dirinya datang, berbeda dari kondisi semula memerah.

"Kemarin turun 3%, sore ini saya datang kok naik dikit 1,07%. Kalau begitu saya harus sering-sering datang ke sini," canda dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini