Sukses

RI Ambisi Salip Keuangan Syariah Malaysia

Pertumbuhan keuangan syariah di Indonesia seharusnya bisa tumbuh lebih besar dibandingkan Malaysia.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, pertumbuhan keuangan syariah di Indonesia seharusnya bisa tumbuh lebih besar dibandingkan Malaysia. Hingga kini perbankan syariah Indonesia berada di posisi ke-5 di bawah Arab Saudi, Malaysia dan lainnya.

Sebab itu, Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Edy Setiadi mengatakan negara ini harus mengejar ketertinggalannya karena sebenarnya memiliki potensi besar untuk mengembangkan keuangan syariah.

"Tahun lalu di internasional, indonesia berada di posisi ke 5 di bawah Arab Saudi, Malaysia dan lain-lain. Indakator dari jumlah bank syariah dan size dari keuangannya yang cukup besar. Tapi ini artinya jumlah bank kita cukup tinggi," ujar dia saat membuka Dialog Ekonomi Syariah 'Optimisme di Tengah Ketidakpastian Global' di Jakarta, Kamis (6/3/2014).

Dia melihat peringkat Indonesia ini bisa meningkat jika melihat potensi pangsa pasar perbankan syariah Indonesia yang cukup besar mengingat sebagian besar penduduk merupakan kaum muslim.

Selain itu, tumbuhan penduduk kategori pendapatan menengah keatas  juga akan membantu mendorong pertumbuhan keuangan syariah di Indonesia. "Juga soal pertumbuhan middle income group di Indonesia yang akan menjadi pangsa pasar yang baik," jelasnya.

Dengan demikian, pada tahun ini Indonesia diharapka bisa masuk ke peringkat ke-4 dalam keuangan syariah secara global.

"Kita masih menuju ke sana, Indonesia bisa masuk negara ke-4. Hal ini melihat bagaimana sosialisasi gerakan ekonomi syraiah bisa terus dilanjutkan," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini