Sukses

Prediksi Meleset, Defisit Perdagangan Versi Kemendag Dua Kali Lebih Besar

"Perkiraan kami defisit neraca perdagangan di Januari lalu malah US$ 700 juta-US$ 800 juta. Tapi kenyataannya justru 50% nya saja,"

Liputan6.com, Jakarta Neraca perdagangan Indonesia pada awal tahun ini harus kembali mencatatkan defisit sebesar US$ 430,6 juta setelah mencatat surplus tiga bulan berturut-turut. Meski negatif, angka defisit awal tahun ini jauh lebih rendah dibandingkan perkiraan Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengungkapkan, defisit neraca perdagangan diawal tahun merupakan tren musiman. Pada awal tahun, masyarakat umumnya baru pulang dari liburan Natal, Tahun Baru dengan kecenderungan aktivitas ekonomi yang sedikit menurun.

"Perkiraan kami defisit neraca perdagangan di Januari lalu malah US$ 700 juta-US$ 800 juta. Tapi kenyataannya justru 50% nya saja," jelas dia saat Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Selasa (4/3/2014).

Lutfi mengakui, neraca perdagangan awal tahun memang terimbas larangan ekspor mineral mentah yang mulai diterapkan pada 12 Januari 2014. Ekspor mineral tahun lalu tercatat mencapai US$ 6 miliar, lalu merosot signifikan di awal tahun.

"Tapi ini sudah jadi komitmen nasional sehingga kami harus mendukungnya sebab tren ke depan, indusri bukan yang mendekati pasar tapi industri harus lebih dengan komoditasnya," ujarnya.

Selain larangan ekspor mineral mentah, tekanan neraca perdagangan pada Januari 2014 juga dipicu penurunan harga komoditas seperti batu bara sebesar 12% Year on Year (Yoy), ikan 20,2%, karet 29,5% dan kopi susut 15,6%.

Lutfi berjanji pemerintah akan terus menggenjot volume dan nilai ekspor sebagai kompensasi dari penurunan ekspor mineral mentah. Salah satunya adanya meningkatkan ekspor kayu dan produk kayu.

"Kami akan genjot ekspor produk-produk unggulan, bahkan kami sedang melakukan diplomasi ekonomi untuk komoditas kelapa sawit dan produk kimia supaya jangan diganggu di luar negeri," tegasnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2014 defisit US$ 430,6 juta.Defisit didapat setelah nilai ekspor nasional pada Januari tercatat mencapai US$ 14,48 miliar, sementara impor lebih besar hingga US$ 14,92 miliar.(Fik/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini