Sukses

Sabet Perak Asian Para Games 2018, Atlet Para Atletik Indonesia Menangis

Jaenal Aripin mengaku tidak menyangka bisa meraih medali perak Asian Para Games 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Jaenal Aripin menangis setelah memastikan diri menyabet medali perak cabang olahraga para atletik nomor kursi roda 200 meter T54 putra Asian Para Games 2018, Jumat (12/10/2018) di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Seperti dilansir dari Antara, air mata Arifin tampak berlinang saat dia melakukan telepon video (video call) dengan keluarganya yang berada di Bandung, Jawa Barat, setelah memastikan finis terbaik kedua.

"Ini untuk kalian. Ini untuk kalian (keluarga)," kata Jaenal usai bertanding di cabor para atletik Asian Para Games 2018, Jumat (12/10/2018).

Bagi Jaenal, dukungan keluarga sangat penting bagi kariernya di para atletik, khususnya di Asian Para Games 2018. Apalagi, Jaenal sempat gagal meraih medali di nomor 100 meter T54 dan 400 meter T54 ketika keluarganya menonton langsung di stadion.

"Mungkin waktu itu belum ada rezeki," tutur Jaenal.

Sementara mengenai pencapaian medali peraknya, Jaenal mengaku tidak ada target sebelumnya. Pasalnya, lawan-lawan Jaenal di nomor 200 meter T54 putra merupakan atlet-atlet dunia dari Tiongkok.

* Grab selaku official mobile platform partner juga mendukung Asian Para Games 2018

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Diapit Atlet Tiongkok

Saatmerebut perak dengan catatan waktu 26,21 detik, Jaenal diapit oleh dua atlet Tiongkok, yakni Zhang Yong yang mendapatkan perunggu dengan waktu 26,32 detik serta peraih medali emas Liu Yang dengan waktu 25,66 detik.

"Catatan waktu saya itu bukan yang terbaik. Torehan tercepat saya buat di turnamen Grand Prix Para-atletik Dunia di Beijing, China pada Mei 2018," kata Jaenal, yang dalam turnamen di Beijing tersebut sukses meraup medali emas.

3 dari 3 halaman

Bidik Paralimpiade

Berikutnya, Jaenal Aripin menargetkan bertanding di Paralimpiade tahun 2020 di Tokyo. Namun sebelum ke sana, dia harus mengikuti beberapa turnamen tingkat dunia agar lolos kualifikasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.