Sukses

Keberagaman Indonesia Jadi Tema Upacara Pembukaan Asian Para Games 2018

Pembukaan Asian Para Games tinggal hitungan jam.

Liputan6.com, Jakarta - Pembukaan Asian Para Games 2018 tinggal hitungan jam. Upacara pembukaan yang telah dinanti akan bertema "We Are One". Dalam pertunjukan selama dua jam ini elemen utama yang ditonjolkan adalah keberagaman Indonesia.

Semakin dekatnya upacara pembukaan, Inapgoc (Indonesia Asian Para Games Organizing Committee) terus menggelar persiapan akhir. Jay Subiakto sebagai co-creative director menyatakan bahwa konsep Upacara Pembukaan Asian Para Games 2018 nantinya merepresentasikan wajah Indonesia, termasuk panggung yang akan digunakan nanti.

“Desain panggung ini melengkung, melambangkan garis ekuator Indonesia atau zamrud khatulistiwa. Semua elemen arsitektur geografis kita mengandung lengkungan. Sama seperti nanti, semua elemen yang ada di panggung adalah tentang Indonesia dan tentang atlet Indonesia,” kata dia.

Upacara pembukaan Asian Para Games 2018 juga akan diwarnai musik tradisional asal Indonesia. Di bawah arahan music director Andi Rianto, Magenta Orchestra berkolaborasi dengan beberapa musikus tradisional di Indonesia.

"Kami akan mengawinkan musik orkestra dengan musik tradisional. Dalam show nanti kita juga melibatkan beberapa musikus Indonesia," kata Andi.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Animo Besar

Tidak jauh berbeda dengan tata panggung dan musik, pakaian yang digunakan juga menunjukkan kekayaan budaya di Indonesia. Terdapat 1.300 pakaian daerah yang akan ditampilkan, 500 di antaranya merupakan hiasan kepala. Menurut Citra Subiakto sebagai penata kostum, hiasan kepala dari Indonesia sangat indah.

Ketua Inapgoc, Raja Sapta Oktohari, menyampaikan akan memberikan kejutan kepada masyarakat. "Opening ceremony tidak hanya keren, tapi keren banget. Kalau nonton nanti perasaanya seperti roller coaster, ada sedih, senang, terharu, dan sebagainya," ujar Okto.

Animo masyarakat untuk menyaksikan ajang olahraga disabilitas terbesar se-Asia ini sangat besar. Tiket yang disediakan oleh panitia saat ini sudah ludes terjual. Panitia terpaksa menambah kuota penonton hingga 2.000 tiket. Tiket tersebut disediakan untuk kategori silver dan gold.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.