Sukses

Ada Sosok Ayah di Balik Terciptanya Sejarah Baru Timnas Vietnam di Asian Games

Timnas Vietnam U-23 kembali mengukir sejarah di era pelatih Park Hang-seo. Kali ini, mereka mengukirnya di Asian Games 2018.

Jakarta - Satu lagi prestasi gemilang diukir Timnas Vietnam U-23 di bawah era pelatih Park Hang-seo. Pada Kamis malam (23/8/2018), Vietnam melangkah ke perempat final sepak bola putra Asian Games 2018 setelah mengalahkan Bahrain 1-0 pada laga 16 besar di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi.

Tiket ke perempat final Asian Games 2018 ini jadi sejarah, karena untuk kali pertama (menggunakan nama Vietnam bukan Vietnam Selatan), baru kali ini Vietnam berada di antara 8 besar kontestan Asian Games.

Ini adalah torehan apik kedua Timnas Vietnam U-23 di sepanjang 2018. Yang pertama, tentu prestasi sensasional tampil di final Piala AFC U-23 2018, Januari lalu.

Baca Juga

  • Timnas Basket Putri Raih Kemenangan Perdana di Asian Games 2018
  • Aries Susanti dan Arti Penting Emas Asian Games
  • Perolehan Medali Asian Games 2018: Indonesia Tambah Dua Emas

Ketika itu, Timnas Vietnam U-23 mampu membangkitkan euforia pencinta sepak bola Vietnam. Kendati akhirnya kalah di final melawan Uzbekistan, Timnas Vietnam U-23 tetap disambut bak pahlawan saat pulang dari China.

Jalanan-jalanan di Vietnam memerah turut merayakan pencapaian hingga tampil di laga puncak, yang kali pertama diukir dalam sejarah sepak bola Vietnam.

Park Hang-seo dianggap sebagai sosok paling "bertanggung jawab" atas torehan sejarah di Asian Games 2018 serta Piala AFC U-23 2018. Tangan dinginnya, mampu menjadikan permainan Vietnam makin disegani setiap lawan.

Di Asian Games 2018, sentuhan Park semakin menjadi. Polesan pelatih 58 tahun ini mengubah Timnas Vietnam U-23 bak mesin tempur.

Tiga lawan di penyisihan Grup D dilibas. Nguyen Quang Hai dkk. meraih poin sempurna, sembilan. Memasukkan lima gol tanpa kebobolan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Profesional

Profesionalisme Park secara khusus terlihat pada laga terakhir penyisihan grup kontra Jepang. Meski sudah meraih tiket babak 16 besar seusai memenangi laga kedua, Park tetap menyiapkan skuat terbaiknya pada laga melawan Jepang.

Park tak mau melepas laga kontra Jepang dan tetap mengincar kemenangan. Ia berujar ingin membuat Timnas Vietnam U-23 sebagai juara grup. Satu lagi, ia tidak pernah ingin melihat kalangan fan kecewa dan sedih karena tim kesayangan mereka kalah.

Apalagi, Vietnam nyaris tak pernah menang jika berhadapan dengan Jepang dalam pertandingan resmi di berbagai level timnas. Hal itulah yang ingin dikejar Park dan pasukannya.

Risikonya, lawan bisa mempelajari permainan Vietnam karena The Golden Stars terlalu mengumbar kekuatan dalam setiap pertandingan. Namun, Park bergeming.

Ambisi itu terwujud, Vietnam menumbangkan Jepang untuk kali pertama di pertandingan resmi, meski di Asian Games 2018 ini, Negeri Matahari Terbit itu mengirim U-21.

Di mata pemain, Park bukan hanya jago dalam hal taktik. Pemain menganggap mantan asisten pelatih Guus Hiddink di Timnas Korea Selatan pada Piala Dunia 2002 ini sebagai sosok ayah dalam tim.

3 dari 3 halaman

Figur Ayah

Jelang melawan Bahrain, bek tengah Timnas Vietnam U-23, Tran Dinh Trong, mengunggah video singkat berdurasi delapan detik.

Video itu memperlihatkan Park sedang memijat kakinya karena ia memiliki kendala dalam hal stamina. Maklum, jadwal pertandingan di Asian Games 2018 sangat padat sehingga kondisi fisik, kebugaran, hingga pemulihan stamina jadi persoalan yang dihadapi setiap tim peserta.

Surat kabar terbitan Korsel, JoongAng Daily, men-screenshot video itu, dan menampilkannya dalam artikel mereka dengan disertai komentar "Pelatih kepala Park Hang-seo seperti ayah bagi pemain Vietnam. Ia terlihat seperti orang mengantuk saat di bangku pemain cadangan namun di lapangan, dia memperlakukan pemain seperti anaknya sendiri".

Video itu viral di kalangan pencinta sepak bola Vietnam. Sikap Park itu lantas membuat ingatan melayang, kembali ke bulan Januari, sesaat setelah Timnas Vietnam U-23 kalah di final Piala AFC U-23 2018 kontra Uzbekistan. 

Ketika itu Park dengan lembut menepuk punggung pemainnya sebagai bentuk dukungan sambil berujar "sekarang bukan saatnya meneteskan air mata. Kita harus mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas dukungan mereka."

Kini Park dan Timnas Vietnam U-23 masih berupaya mengukir sejarah baru lagi di Asian Games 2018. Asa meraih medali emas masih ditentukan beberapa langkah lagi, dimulai pada laga perempat final kontra Suriah, Senin (27/8/2018).

Mampukah Timnas Vietnam U-23 kembali membuat euforia di kalangan fan mereka kembali bangkit dengan torehan sejarah baru lagi di Asian Games 2018?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.