Sukses

Jelang Asian Games 2018, Menkes Inginkan Pendatang Bebas Penyakit

Indonesia akan memulai penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Beberapa hal menjadi sorotan, terutama soal kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta Asian Games 2018 masuk dalam daftar rangkaian acara yang akan diselenggarakan oleh Pemerintah RI. Kota Jakarta dan Palembang menjadi tuan rumah acara olahraga se-Asia yang diselenggarakan 4 tahun sekali tersebut. Terkait hal tersebut, seluruh kabinet kerja turut berpartisipasi dalam acara akbar tersebut.

Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, SpM(K), mengungkapkan pendatang yang masuk ke Indonesia dalam rangka memeriahkan Asian Games 2018 harus bebas dari penyakit. Ia menyebutkan penyakit yang saat ini sedang darurat adalah Flu yang disebabkan oleh penyebaran virus H2N3.

"Kalau masuk ke Indonesia kan bahaya. Malah bawa penyakit buat masyarakat," tuturnya pada media saat melakukan kunjungan kerja ke PT. Bio Farma (Persero), ditulis Minggu (14/1/2017).

Nila menegaskan bahwa pendatang dari luar negeri harus divaksin terlebih dahulu. Ia mengatakan bahwa kemenkes akan berkoordinasi dengan menpora terkait hal tersebut.

"Kami mau semuanya aman. Tentu kami tidak mau ada KLB lagi di Indonesia, supaya Asian Games 2018 juga dapat berjalan dengan lancar," tutur Nila.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berkualitas ekspor

Terkait dengan vaksin di Indonesia, Plt. Direktur Utama PT. Bio Farma (Persero), Juliman mengungkapkan pihaknya terus menjaga kualitas dari vaksin yang diproduksi. Ia menuturkan bahwa Vaksin dari PT. Bio Farma (Persero) diekspor ke 136 Negara.

"50 Negara di antaranya adalah negara islam," ungkap Juliman.

Selain itu, terkait isu kehalalan, Juliman menjelaskan pihaknya hingga saat ini tidak menerima laporan dari negara Islam pengimpor Vaksin. Ia menegaskan bahwa vaksin telah mendapat fatwa MUI.

"Kalau tidak halal, kami sudah tidak mengekspor lagi. Buktinya, kami ditetapkan sebagai Centre of Excellent sebagai negara Islam pembuat vaksin," tutup Juliman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.