Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan belum ada laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) berat usai disuntik vaksin Moderna. Hingga saat ini, penyuntikan vaksin Moderna masih diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.
"Belum," kata Nadia.
Advertisement
Beberapa tenaga kesehatan memang menyampaikan adanya efek samping ringan usai disuntik vaksin Moderna sebagai booster. Demam, nyeri di bekas suntikan, dan sakit kepala adalah sebagian yang disampaikan tenaga kesehatan.
Terkait hal tersebut, Nadia mengatakan bahwa hal tersebut masih wajar. "Enggak apa-apa, akan hilang sendiri dalam tiga hari," katanya lewat pesan teks ke Health-Liputan6.com pada Rabu, 11 Agustus 2021.
Mengingat ada efek samping ringan usai suntikan vaksin Moderna, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan agar Dinas Kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan bisa mengatur jadwal vaksinasi dengan baik. Hal ini diperlukan mengingat tenaga kesehatan perlu istirahat 1-2 hari usai disuntik vaksin Moderna.
Vaksin Moderna Aman
Pada saat konferensi pers pemberian izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA), BPOM mengatakan vaksin Moderna aman.
Penny K. Lukito, Kepala BPOM, mengatakan bahwa berdasarkan kajian yang mereka lakukan bersama Tim Ahli Komite Nasional Penilaian Vaksin COVID-19 dan ITAGI, vaksin Moderna dinyatakan aman.
"Secara umum keamanan vaksin dapat ditoleransi, baik reaksi lokal maupun sistemik dengan tingkat keparahan grade 1 dan 2," kata Penny dalam konferensi pers virtualnya pada Jumat, 2 Juli 2021.
Penny mengungkapkan, kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) yang paling sering dilaporkan adalah nyeri di tempat penyuntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, dan sendi.
Advertisement
