Virus Corona Covid-19 Tunda Olimpiade 2020, PBSI Atur Ulang Strategi

Di Jepang ada 2.649 kasus virus corona dengan 63 orang meninggal dunia. Hal tersebut membuat Perdana Menteri, Shinzo Abe bersama dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) menunda Olimpiade Tokyo.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 31 Mar 2020, 20:10 WIB
Chef de Mission Piala Sudirman, Achmad Budiharto, memberikan penjelasan saat perayaan ulang tahun PBSI dan pelepasan tim Piala Sudirman di Kantor PBSI Cipayung, Jakarta, Sabtu (6/5/2017). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBS), Achmad Budiharto menuturkan pihaknya akan mengatur ulang persiapan untuk Olimpiade Tokyo 2020. Olimpiade ditunda lantaran pandemi virus corona covid-19.

"Pasti akan ada penyesuaian, dengan situasi seperti ini, kami akan menentukan mana yang menjadi skala prioritas," kata Budiharto.

Virus corona telah menjadi pandemi di seluruh dunia sejak ditemukan di Tiongkok Desember lalu. Menurut data New York Times, Selasa (31/3/2020) ada 770.600 orang dinyatakan positif terjangkit dengan 37.042 meninggal dunia.

Di Jepang ada 2.649 kasus virus corona dengan 63 orang meninggal dunia. Hal tersebut membuat Perdana Menteri, Shinzo Abe bersama dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) menunda Olimpiade Tokyo.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengumumkan waktu penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 menjadi tanggal 23 Juli - 8 Agustus 2021. Tanggal tersebut berjarak satu tahun dari rencana awal yaitu 24 Juli - 9 Agustus 2020.

Penundaan tersebut jelas membuat persiapan yang telah disusun harus diubah. PBSI di antaranya harus menyusun ulang program latihan serta kuota pengiriman pemain.

 **Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tunggu Konfirmasi BWF

Jonatan Christie menjadi salah satu atlet yang diproyeksikan tampil di Olimpiade 2020 (PBSI)

Budiharto mengatakan, PBSI masih menunggu konfirmasi dari Federasi Badminton Dunia (BWF) soal proses kualifikasi menuju Olimpiade. Selain itu, PBSI juga menunggu lampu hijau dari BWF untuk turnamen-turnamen internasional yang akan diselenggarakan di Indonesia.

Beberapa turnamen itu antara lain Blibli Indonesia Open 2020, BWF World Tour Super 1000, Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 100 dan sebagainya

"Untuk menyusun jadwal turnamen baik yang internasional maupun nasional, kami harus menunggu konfirmasi jadwal turnamen internasional dari BWF. Karena jadwal turnamen nasional juga harus diatur dan disesuaikan dengan turnamen internasional yang diselenggarakan di Indonesia," katanya.

3 dari 3 halaman

Disikapi Positif

Lebih lanjut, Budiharto mengatakan, PBSI memilih menyikapi penundaan Olimpiade 2020 dengan positif. Lagipula, kata Budiharto, para atlet memiliki waktu persiapan yang lebih panjang.

"Positifnya, kami bisa mempersiapkan diri lebih baik menuju olimpiade tahun depan. Misalnya kalau dilihat dari hasil terakhir di All England 2020, pemain andalan di ganda putra masih ada kesulitan, dan kami sebetulnya berharap banyak dari sektor tunggal putra, namun kedua sektor ini masih belum bisa memenuhi harapan," katanya mengakhiri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya