Perawat Ingatkan Resiko Kuku Panjang Terhadap Penularan Virus Corona Covid-19

Sampai saat ini belum ada vaksin yang mampu menangkal infeksi virus Corona penyebab Covid-19.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 26 Mar 2020, 19:30 WIB
Ilustraasi foto Liputan6

Liputan6.com, Jakarta Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir selama minimal 20 detik merupakan salah satu langkah yang dianggap paling ampuh dalam mencegah penularan virus Corona Covid-19. Namun apakah cara seperti ini juga masih efektif bagi mereka yang memiliki kuku yang panjang?

Covid-19 yang disebabkan virus corona model terbaru kini menjadi musuh bersama seluruh masyarakat di dunia. Penyakit yang berpotensi menyebabkan pneumonia itu telah menjadi pandemi global di mana jumlah korban sampai saat ini sudah mencapai lebih dari 470 ribu orang di dunia.

Sebanyak 21 ribu lebih jiwa melayang dan sekitar 115 ribu lainnya berhasil disembuhkan. 

Belum ada vaksin yang mampu menangkal virus corona Covid-19. Begitu juga obat yang dianggap benar-benar manjur bagi para pasien. Dalam situasi seperti ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menghimbau agar setiap orang rajin mencuci tangan untuk menghindari penularan virus Corona. 

Program ini juga menjadi bagian dari kampanye perlawanan terhadap Covid-19 di berbagai negara. Meski demikian, salah seorang perawat di Australia menilai ada yang terlewat dari program tersebut.

"Di antara semua instruksi cuci tangan yang menyenangkan selama 20 detik itu, saya tidak pernah melihat ada yang memberi catatan kalau tidak mungkin bisa mencuci tangan dengan benar bila kuku panjang," tulis perawat tersebut melalui akun Facebook-nya seperti dilansir dari Metro.co.uk.

Menurutnya, resiko akan semakin besar bila dibarengi dengan kebiasaan menggigit kuku. 

"Jika Anda tidak bisa meletakkan kuku tegak lurus ke telapak tangan Anda yang lain, maka jarak untuk melakukannya akan semakin jauh. Anda tidak akan mungkin bisa mencuci bagian di bawah kuku Anda dengan bersih kecuali Anda menggunakan kuas untuk membersihkannya," tulis perawat itu. 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jaga Kuku Tetap Pendek

Sejumlah perawatan bisa dilakukan untuk jadikan kuku tetap sehat saat pakai Fake Nails (Foto: Unsplash/ Sarah Cervantes)

Selain menggunakan sabun, sebagian memakai hand sanitiser untuk membersihkan tangan. Dan menurut perawat itu, cairan itu juga tidak akan bekerja efektif pada tangan berkuku panjang. 

Untuk itu, sang perawat menyarankan agar siapapun yang memiliki kuku alami atau kuku buatan yang panjang, agar segera memotong atau mencabutnya. Sebab menggunakan kuas khusus untuk membersihkannya sangat sulit untuk dilakukan setiap kali harus mencuci tangan. 

"Jika Anda tidak bisa menggosok ujung jari Anda pada telapak tangan yang lain, maka tangan Anda tidak benar-benar bersih setelah Anda mencucinya, tidak peduli berapa lama Anda menyabuni."

"Tolong, selama darurat global ini, jaga agar kuku Anda pendek," pesan perawat tersebut. 

3 dari 3 halaman

Standar Pekerja Medis Profesional

Gambar ilustrasi

Banyak yang menanggapi unggahan perawat tersebut. Sebagian yang memberi komentar mengatakan, bahwa kuku pendek merupakan standar bagi pekerja medis profesional yang sehari-hari dikeliling lebih banyak bakteri dan kuman dibanding masyarakat awam.

Beberapa pengguna Facebook juga menyebarkan tips lain yang menyatakan ada kuman yang bersarang di cat kuku dan menyarankan agar semua menjaga kukunya tetap pendek demi kesehatan.

"Hal yang sama juga berlaku untuk cincin tunangan dan cincin kawin."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya