Deretan Striker Maut nan Ganas di Era 1990-an

Pada daftar ini, striker-striker yang merumput di Serie A cukup mendominasi. Fenomena tersebut tak lepas dari status Serie A yang menjadi primadona pada era 1990-an.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 24 Feb 2020, 19:05 WIB
Ronaldo da Lima - Penyerang terbaik yang tercatat dalam sejarah sepak bola dunia. Kemampuan yang ia miliki baik teknik individu dan ketajaman membuat para bek kelas dunia memberi hormat kepada Ronaldo. (AFP/Paul Barker)

Jakarta- Sepak bola era 1990-an punya banyak bintang ternama di berbagai posisi, mulai kiper, bek, gelandang, hingga striker. Bisa dibilang berlimpah talenta hebat pada era tersebut. 

Dibanding posisi lainnya, sosok striker biasanya paling menyedot perhatian. Itu tak lepas dari peran seorang penyerang yang bertugas mencetak gol demi gol untuk klub. 

Siapa saja striker-striker hebat dan sangar pada era 1990-an? Banyak sosok yang bisa dipilih berkat kehebatan, dan tentu saja kekurangan masing-masing. 

Pada daftar ini, striker-striker yang merumput di Serie A cukup mendominasi. Fenomena tersebut tak lepas dari status Serie A yang menjadi primadona pada era 1990-an. 

Saat itu popularitas Serie A tak tertandingi, alias mengungguli liga-liga top lain seperti Premier League dan La Liga. Tak heran pemain-pemain terbaik pun berlomba-lomba datang untuk membangun karier di Italia. 

Berikut ini 11 striker yang moncer dan punya skill hebat pada era 1990-an. 

2 dari 12 halaman

1. Roberto Baggio

Roberto Baggio (Italia), penyerang flamboyan ini meraih Ballon d'Or pada tahun 1993. Dirinya mampu membawa Azzurri ke final Piala Dunia 1994, sayang di final kalah adu penalti dari Brasil. (AFP/Gerard Julien)

Roberto Baggio mulai menyihir pencinta sepak bola dunia saat memperkuat Fiorentina pada era 1980-an. Dia kemudian hijrah ke Juventus pada 1990-an, dan tetap mempertahankan sihir hebatnya di lapangan hijau. 

Selama lima tahun merumput di Juventus dalam 141 pertandingan, Baggio melesakkan 78 gol. Dia juga memenangi Piala UEFA dan Ballon d'Or 1993. 

Namun, kariernya tak sempurna. Baggio gagal merengkuh trofi Liga Champions kenangan terpahitnya adalah kegagalan penalti saat membela Timnas Italia di final sehingga Brasil merengkuh trofi Piala Dunia 1994. 

 

3 dari 12 halaman

2. Romario

Romario (tengah) mengantarkan Timnas Brasil juara Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. (DANIEL GARCIA / AFP)

Kehebatan Romario sebagai striker haus gol dan mumpuni tak perlu diragukan lagi. Kemampuannya mendapat pengakuan saat dinobatkan sebagai Pemain Terbaik FIFA pada 1994. 

Penghargaan tersebut diberikan sebagai apresiasi atas torehan 30 gol untuk Barcelona musim itu dan mengantar Timnas Brasil meraih trofi pada tahun yang sama. 

Romario hanya dua musim memperkuat Barcelona, tapi sudah membuat fans terkesan. Dia melesakkan 65 gol hanya dalam 39 pertandingan bersama El Barca di kancah La Liga. 

 

4 dari 12 halaman

3. Ronaldo

Romario cetak hattrick ke gawang Real Madrid di El Clasico musim 1993/94 (barcelona.com)

Ronaldo mendulang kesuksesan saat memperkuat PSV pada 1994-1996 dengan menyumbangkan 54 gol dalam 58 laga. Pada 1996, pemain asal Brasil itu pindah ke Barcelona. 

Ronaldo hanya semusim di Camp Nou, namun menandainya dengan torehan 47 gol dalam 49 pertandingan, serta membantu tim meraih gelar Copa Del Rey, Piala Winners, dan Piala Super Spanyol pada 1996. 

Setelah Barcelona, petualangan Ronaldo berlanjut ke Inter Milan. Cedera merecoki sang pemain saat mengenakan jersey Nerazzurri. Meski demikian dia masih memyumbangkan 58 gol dalam 99 laga.

Pemain yang berjuluk O Fenomeno tersebut juga mengoleksi dua trofi Piala Dunia dalam kariernya, yaitu pada 1994 dan 2002. 

 

5 dari 12 halaman

4. Marco van Basten

Marco Van Basten (AC Milan), striker asal Belanda ini merupakan andalan Rossoneri pada tahun 1990-1995. Sayang mantan bomber Ajax ini cedera yang membuatnya pensiun dini. (AFP/Toshifumi Kitamura)

Marco van Basten sudah diakui sebagai salah satu pemain terbaik dunia pada era 1980-an. Catatan apik tersebut berlanjut pada era 1990-an. 

Dia memperkuat AC Milan selama enam tahun, dengan mencatat 201 pertandingan liga, plus 124 gol. Selama berkostum Rossoneri, pemain asal Belanda itu memenangi Ballon d'Or, dua gelar Piala Champions, 3 Coppa Italia, dan 2 trofi Piala Super Eropa.  

 

 

6 dari 12 halaman

5. Patrick Kluivert

7. Patrick Kluivert (AFP/Pierre-Philippe Marcou)

Patrick Kluivert menghabiskan karier bersama klub-klub ternama seperti Ajax, AC Milan, Barcelona, hingga PSV dan Lille. 

Namun, puncak kariernya tercapai saat membela Barcelona pada 1998-2004. Dia bermain dalam 257 pertandingan untuk Barcelona selama enam tahun. Kluivert tercatat mempersembahkan 122 gol. 

Dia dikenal sebagai pemain yang punya postur tinggi dan kuat secara fisik, serta kemampuan teknik mumpunia. Pemain asal Belanda tersebut membantu Barcelona memenangi La Liga. Saat itu Barcelona diarsiteki Louis van Gaal. 

 

7 dari 12 halaman

6. Raul

Raul Gonzales mesin gol Real Madrid sebelum era Cristiano Ronaldo (BRU GARCIA / AFP)

Raul Gonzalez punya beberapa julukan, seperti Pangeran Real Madrid dan The Ferrari. Dia dikenang sebagai striker yang pintar menembus ketatnya penjagaan lawan dan mencetak gol dengan akurasi yang menakjubkan. 

Raul menghabiskan 16 tahun karier seniornya di Real Madrid, pada 1994-2000. Selama di Santiago Bernabeu dia menyumbangkan 323 gol, termasuk terbanyak di La Liga sepanjang masa, tepatnya di urutan kelima. 

Di Real Madrid, Raul ikut membantu memberikan enam gelar La Liga, tiga trofi Liga Champions, dan empat Piala Super Spanyol. 

 

8 dari 12 halaman

7. Alessandro Del Piero

6. Alessandro Del Piero - Ikon dari Juventus ini tidak usai diragukan lagi kesetiannya bersama La Vecchia Signora, bertahan adalah satu-satunya pilihan bagi sang kapten. (Photo by GIUSEPPE CACACE / AFP)

Alessandro Del Piero menjadi striker andalan Juventus di era 1990-an. Bahkan, dia punya julukan khusus "Mr Juventus" karena saking identiknya dengan klub tersebut. 

Del Piero membantu Juventus meraih tiga gelar Serie A pada era 1990-an serta trofi Liga Champions pada 1996. Pada dekade berikutnya ia ikut menyumbangkan lima gelar liga lagi.

Del Piero juga selalu menjadi kandidat pemenang Ballon d'Or sejak 1995 hingga 19999. Dia memperkuat Juventus dalam 705 pertandingan, serta mencetak 290 gol.  

 

9 dari 12 halaman

8. Gabriel Batistuta

4. Gabriel Batistuta. (AFP/Gerard Julien)

Selama era 1990-an, Gabriel Batistuta menghabiskan kariernya di Fiorentina. Dia menyumbangkan 207 gol dalam 333 laga. 

Pemain asal Argentina itu dikenal sebagai striker yang memiliki skill penyelesaian akhir yang mematikan dan membuat bek-bek lawan tak berdaya. 

Batistuta juga menyumbangkan 54 gol untuk Timnas Argentina. 

 

10 dari 12 halaman

9. George Weah

Kehebatan George Weah membuat klub raksasa Italia, AC Milan, memboyongnya ke Italia. Bersama Rossonerri, dirinya tampil 147 pertandingan di semua ajang dengan mencetak 58 gol. (AFP/Carlo Ferraro)

George Weah sudah bersinar saat memperkuat Paris Saint-Germain, bahkan meraih gelar Ballon d'Or. Dia kemudian hijrah ke AC Milan pada 1995. 

Di San Siro, Weah mempersembahkan dua titel Serie A dalam lima tahun. Pemain asal Liberia tersebut total turun dalam 147 pertandingan liga bersama AC Milan, dengan mengukir 58 gol. 

 

11 dari 12 halaman

10. Alan Shearer

Alan Shearer (1996/2006), striker legendaris Inggris ini merupakan salah satu icon The Magpies, mencetak 148 gol dari 303 penampilan membuatnya menjadi salah satu legenda di Newcastle. (AFP/Steve Parkin)

Alan Shearer dinilai sebagai salah satu striker terbaik Liga Inggris sepanjang masa. Shearer tercatat menyumbangkan 206 gol dalam 405 laga sepanjang kariernya di Newcastle United. 

Bahkan, sebelum memperkuat Newcastle United, dia lebih dulu memenangi gelar Pemain Terbaik Premier League 1994-1995 setelah mencatatkan 34 gol dan membawa Blackburn Rovers menjadi kampiun. 

 

12 dari 12 halaman

11. Davor Suker

Davor Suker membawa Timnas Kroasia finis di peringkat tiga pada Piala Dunia 1998 di Prancis. (PEDRO UGARTE / AFP)

Davor Suker memenangi Golden Boot pada Piala Dunia 1998, setelah mencetak enam gol hanya dalam tujuh pertandingan. Dia juga mengantar Timnas Kroasia finis di posisi ketiga.

Suker juga menjadi striker tajam dan mematikan di level klub, dengan melesakkan 49 gol dalam 106 laga bersama Real Madrid, serta menjuarai Liga Champions pada 1998.  

Sumber: Soccer Gator

 Disadur dari Bola.com (penulis Yus Mei, Published 24/2/2020)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya