Polisi yang Disandera di Puncak Papua Tewas dengan Luka Tembak

Briptu Hedar disandera oleh sekelompok orang tidak dikenal di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 12 Agu 2019, 21:17 WIB
Kabiropenmas Divisi Humas Polri Dedi Prasetyo (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyampaikan, polisi yang disandera kelompok tidak dikenal di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua, yakni Briptu Hedar tewas dengan luka tembak di bagian tubuhnya.

"Kematian Briptu Hedar disebabkan luka tembak pada kepala bagian atas dan bagian leher," tutur Dedi saat dikonfirmasi, Senin (12/8/2019).

Menurut Dedi, kuat dugaan para penyandera adalah anggota dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). "Ya dalam proses evakuasi dan tim gabungan TNI Polri juga sedang kejar," jelas dia.

Briptu Hedar pun akan mendapatkan kenaikan pangkat atas insiden yang dialaminya itu.

"Anggota Polri yang gugur mendapat kenaikan pangkat luar biasa, dinaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi," Dedi menandaskan.

Sebelumnya, seorang polisi atas nama Briptu Hedar disandera oleh sekelompok orang tidak dikenal di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua.

Dedi menyampaikan, peristiwa itu terjadi hari ini, Senin (12/8/2019) sekitar pukul 11.00 WIT.

"Kejadian ini berawal dari Briptu Hedar dan Bripka Alfonso Wakum sedang melaksanakan tugas penyelidikan di wilayah Kabupaten Puncak dengan mengendarai sepeda motor. Pada saat di Kampung Usir, Briptu Hedar dipanggil oleh temannya sehingga Bripka Alfonso memberhentikan kendaraannya," tutur Dedi dalam keterangannya.

Menurut Dedi, saat Briptu Hedar menghampiri temannya tersebut tiba-tiba sekelompok orang datang dan langsung membawanya. Sementara Bripka Alfonso yang masih berada di motor langsung kembali dan mengadukan peristiwa itu ke Pos Polisi Kago, Kabupaten Puncak.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Sempat Lakukan Pendekatan

Ilustrasi Foto Garis Polisi (iStockphoto)

Setelah menerima laporan tersebut, tim melakukan koordinasi dengan TNI untuk melakukan pendekatan terhadap para tokoh masyarakat di Puncak.

"Kapolres Puncak Jaya, Bupati, dan para tokoh masih melakukan negosiasi terhadap kelompok tersebut," jelasnya.

Dedi meminta kelompok tersebut dapat bersikap bijaksana. Terlebih, hubungan aparat dengan masyarakat wilayah Puncak terbilang baik.

"Selain itu kami juga meminta untuk segera membebaskan anggota kami. Selama ini anggota kami melaksanakan tugas di daerah tersebut tidak memiliki catatan buruk, tetapi selalu aktif berkomunikasi dengan warga setempat," Dedi menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya