Polisi Malaysia Tangkap 2 Orang Terduga Pemutilasi Pengusaha Asal Bandung

Polri terus memberikan setiap data yang dibutuhkan oleh pihak kepolisian Malaysia dalam upaya mengusut tuntas kasus tersebut.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 12 Feb 2019, 13:02 WIB
Ilustrasi borgol (Abdillah/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyampaikan, pihak kepolisian Malaysia (PDRM) telah mengamankan dua terduga pelaku pembunuhan disertai mutilasi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) atas nama Nuryanto yang merupakan bos tekstil asal Bandung dan stafnya, Ai Munawaroh.

"Dari PDRM sudah amankan dua terduga pelaku Warga Negara Pakistan yang merupakan teman bisnis dari korban tersebut," tutur Dedi di Gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Selasa (12/2/2019).

Untuk itu, Polri terus memberikan setiap data yang dibutuhkan oleh pihak kepolisian Malaysia dalam upaya mengusut tuntas kasus tersebut. Baik berupa DNA keluarga, data seluler dan internet, hingga sejumlah dokumen terkait korban.

"Penguatan alat bukti ini sangat penting yakinkan kepolisian Diraja Malaysia untuk identifikasi korban dan untuk memutuskan betul-betul kedua tersangka yang saat ini diduga dalam proses penanganan PDRM betul pelakunya. Keterkaitan hubungan ini erat peristiwa pidana," jelas Dedi.

Berdasarkan informasi keluarga, Nuryanto berangkat ke Malaysia untuk urusan bisnis dan penagihan uang. Penyelidikan itu menjadi ranah kepolisian Malaysia dalam wewenang motif kasus pembunuhan tersebut.

"Itu didalami. Itu ranah PDRM yang bertanggung jawab setuntas-tuntasnya peristiwa mutilasi yang kebetulan korban WNI," Dedi menandaskan.

Polisi Malaysia menginformasikan bahwa jasad diduga Nuryanto ditemukan di sekitar sungai Buloh, Selangor, pada 26 Januari 2019. Dia merupakan pengusaha tekstil asal Bandung.

Dari pihak keluarga sendiri menyampaikan bahwa Nuryanto berangkat ke Malaysia dalam rangka urusan bisnis pada Kamis 17 Januari 2019. Hanya saja, mereka kehilangan kontak pada 22 Januari 2019.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya